Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Riau Kepri Targetkan Peningkatan Kontribusi KPR

Bank Pembangunan Daerah Riau-Kepri menyambut baik imbauan pemerintah untuk bisa berkontribusi lebih besar dalam penyaluran kredit perumahan, khususnya untuk masyarakat berpendapatan rendah (MBR).

Bisnis.com, MEDAN— Bank Pembangunan Daerah Riau-Kepri menyambut baik imbauan pemerintah untuk bisa berkontribusi lebih besar dalam penyaluran kredit perumahan, khususnya untuk masyarakat berpendapatan rendah (MBR).

Pemimpin Divisi Syariah Bank Riau Kepri, Syahrul menyebutkan pihaknya telah mulai menyalurkan kredit perumahan sejak 2009, porsinya memang masih kecil karena keterbatasan dana.

“Makanya kalau dilihat dari pertumbuhan, dibandingkan dengan bank umum nasional, wajar dong kami masih 3%. [kontribusi bank daerah dalam penyaluran kredit perumahan melalui FLPP],” katanya, Kamis (5/4/2018).

Menurut Syahrul, kecilnya kontribusi BPD, khususnya Bank Riau Kepri dalam penyaluran kredit perumahan dikarenakan mayoritas sumber dana mereka berasal dari pemerintah daerah dan merupakan dana jangka pendek sehingga tidak cocok jika digunakan untuk sumber pendanaan penyauran kredit yang berjangka panjang.

Saat ini, katanya, sumber pendanaan mayoritas Bank Riau-Kepri telah beralih dari dana pemerintah ke dana korporasi atau non pemda seperti dana pihak ketiga dari publik, termasuk nasabah. Keadaan ini, telah berlangsung sejak 2015 lalu.

“Berdasarkan pohon dana itulah kita bisa me-manage untuk masuk ke sektor perumahan. Kalau BPD [Bank Riau Kepri] dulu kan sangat tergantung ke dana pemerintah, ini nanti kalau kita gunakan, dana pemerintah kan jangka pendek, untuk biaya pembangunan, belanja rutin, nggak cocok istilahnya mismatch dalam penggunaan dana. Dana pendek kok dipakai untuk perumahan,” paparnya.

Meskipun tak menyebutkan detail nilainya, menurut Syahrul, porsi dana pemerintah daerah dibandingkan dana korporasi yang ada di Bank Riau-Kepri saat ini sebesar 30:70, di mana dana korporasi jauh lebih tinggi.

Menyusutnya porsi dana pemda ini, katanya, diakibatkan semakin ketatnya pengucuran serta pengawasan dana oleh pemerintah pusat. Selain itu, pihaknya juga berusaha mengurangi ketergantungan terhadap dana pemda yang bersifat jangka pendek dan kurang efisien untuk dimanfaatkan sebagai sumber pendanaan kredit jangka panjang.

Kendati demikian, Syahrul juga belum bisa berkomentar banyak terkait proyeksi peningkatan penyaluran dana untuk kredit perumahan khususnya yang menyasar segmen MBR baik dari bank Riau-Kepri secara keseluruhan juga unit usaha syariahnya.

“Sekarang ini kami belum bisa sebutkan karena baru ditandatangani [kerja sama syriahnya]. Saya dari Divisi Syariah akan berikhtiar lagi menambah outstanding dari konvensional sehingga [penyaluran] kami bersama induk lebih besar lagi nanti,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper