Bisnis.com, PADANG—Harga bawang merah di sejumlah pasar tradisional terpantau naik secara signifikan sejak sepuluh hari terakhir.
Harga bawang merah di Pasar Raya Padang, Sumatera Barat mencapai Rp34.000 per kilogram atau mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp28.000 per kilogram.
"Mahalnya harga bawang merah disebabkan kurangnya pasokan dari daerah sentral yakni Kabupaten Solok," kata salah seorang pedagang Pasar Raya Padang, Rizal di Padang, Rabu (4/4/2018).
Ia menyebutkan sejak 10 hari terakhir harga bawang merah terus melonjak dari harga normal Rp20.000 per kilogram naik ke Rp28.000 per kilogram dan saat ini Rp34.000 per kilogram.
Menurut dia kurangnya pasokan dari Kabupaten Solok disebabkan stok bawang merah di sana didistribusikan ke luar daerah seperti Pulau Jawa, sehingga komoditas itu kekurangan di dalam daerah.
Adapun di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu saat ini mengalami kenaikan hingga Rp10.000 dari harga sebelumnya Rp22.000 menjadi Rp32.000 per kilogram.
"Kalau harga jual di tingkat gudang Rp30.000, kalau di tingkat pedagang eceran mencapai Rp32.000 per kg, harga bawang ini mengalami kenaikan dari sebelumnya berkisar Rp20.000 per kg," kata Jhoni Erizal, pedagang bawang di Jalan Ade Irma Suryani, Pasar Atas Curup, Rabu.
Kenaikan harga bawang merah di daerah itu tambah dia, terjadi sejak sepekan belakangan, di mana penyebab kenaikannya karena sedikitnya pasokan barang dari petani baik dari Jawa maupun daerah lainnya.
Berdasarkan informasi yang mereka terima dari agen bawang merah di luar Provinsi Bengkulu, kenaikan harga ini akibat banyak petani bawang merah di sejumlah daerah di Jawa yang mengalami gagal panen akibat pengaruh curah hujan yang tinggi dan serangan hama penyakit.
Selain bawang merah yang mengalami kenaikan tambah dia, juga terjadi pada bawang putih impor dari China yang semula berkisar Rp26.000 menjadi Rp30.000 per kg. Kemudian bawang Pakistan dari Rp15.000 menjadi Rp20.000 per kg.
Sementara dari Sulawesi Tenggara, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebutkan harga bawang merah masih tetap Rp39.000 per kilogram dan bawang putih Rp40.000 per kilogram.
Berbeda lagi di Ternate, Maluku Utara (Malut), harga bawang merah dan bawang putih mengalami kenaikan yakni bawang merah dari Rp40.000/Kg menjadi Rp45.000/Kg dan bawang merah naik dari Rp40.000/Kg menjadi Rp45.000/Kg.
Adapun di tingkat produksi, upaya perluasan tanaman bawang dilakukan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kasi Produksi Bidang Hortikultura Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo Agus Purwoko di Kulon Progo, Rabu, mengatakan pada 2018 ini, ada pengembangan bawang merah dari anggaran pendapatan dan belanja negera (APBN) di Kecamatan Lendah, Sentolo dan Panjatan seluas 20 hektare.
"Pengembangan lahan bawang merah akan dilakukan penanaman pada Juli dan Agustus ini," kata Agus.
Ia mengatakan total luas tanam bawang merah pada 2018 ditargetkan seluas 522 hektare. Luas tanam bawang merah paling banyak di Kecamatan Sentolo mencapai 222 hektare, Panjatan 165 hektare, Lendah 45 hektare, Wates 28 hektare, Pengasih 18 hektare, Kokap 10 hektare dan Temon enam hektare.
"Areal tanam bawang merah paling luas masih di Kecamatan Sentolo, karena merupakan sentra komoditas tersebut," katanya.
Agus mengatakan pemkab menargetkan jumlah produksi bawang merah sebanyak 4.910 ton dengan tingkat produktivitas 9,54 ton per hektare.
"Kalau dibandingkan dengan produksi 2017 sebanyak 4.643 ton, maka target produksi 2018 sebanyak 4.910 ton mengalami kenaikan 5,7 persen. Kami optimistis akan melampaui target karena ada penambahan luas tanam," katanya.