Bisnis.com, MEDAN - Volume ekspor karet Sumatra Utara (Sumut) dalam dua bulan pertama pada 2018 mengalami penurunan sebesar 5,68% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut mencatat volumen ekspor karet dari Sumut pada Januari dan Februari 2017 mencapai 78.123 ton sementara ekspor di periode yang sama pada tahun ini berada di angka 73.685 ton.
Sekretaris Eksekutif Gapkindo Sumut Edy Irwansyah mengatakan salah satu faktor yang berkontribusi terhadap penurunan itu adalah kesepakatan pembatasan impor karet atau Agreed Export Tonnage Scheme (AETS).
"Adanya penurunan ini, pertama diakibatkan memang kebijakan dari penerintan untuk kita menjalankan ekspor mulai dari Januari sampai Maret 2018," katanya, Senin (2/4/2018).
Adapun faktor lainnya adalah permintaan karet yang menurut pihaknya memang melemah permintaan dari beberapa negara tujuan ekspor akhir-akhir ini.
Edy melanjutkan kendati menunjukkan peningkatan dari 34.884 ton pada Januari menjadi 38.837 ton pada Februari tahun ini, trend penurunan volume ekspor dibanding tahun lalu berpotensi terus berlanjut jika harga karet tak kunjung menguat.
Baca Juga
Menurut Edy, pascapenetapan AETS pada awal 2018, belum tampak pergerakan harga yang memuaskan.
Adapun terkait kemungkinan dilanjutkannya AETS pada tahun ini, masih menunggu diadakannya rapat yang rencananya digelar pada bulan ini.