Bisnis.com, BATAM – Sejumlah pengusaha lokal, nasional hingga Internasional akan bertemu di Batam. Mereka akan membahas sejumlah informasi strategis terkait perkembangan ekonomi terkini bersama para pejabat senior pemerintahan Indonesia.
Batam Economic Forum bertajuk Future of Batam, Creating Regional Hub akan jadi wadah stakeholder ekonomi regional hingga internasional ini bertemu. Pengusaha asal Tiongkok, Singapura, Malaisia dan Hongkong dipastikan ikut serta dalam forum ini.
“Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama Indonesia Economic Forum bersama BP Batam,” ujar Deputi Bidang Pelayanan Umum BP Batam Bambang Purwanto.
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution didaulat menjadi pembicara kunci dalam forum tersebut.
Selain Darmin, sejumlah menteri juga akan turut serta dalam forum tersebut. Diantaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf)Triawan Munaf. Jajaran pemerintah daerah dan BP Batam juga turut serta.
Secara khusus BP Batam akan diberi kesempatan memaparkan kondisi aktual dan rencana pengembangan Batam kedepan. Potensi, keunggulan dan fasilitas investasi yang ada di kota industri ini juga akan turut dipromosikan.
Posisi Batam yang berada di Selat Malaka jadi salah satu keunggulan. Ada sekitar 70 ribu kapal menyeberangi Selat Malaka setiap minggunya. Menurut Bambang angka tersebut dua kali lipat dari jumlah kapal yang melintasi terusan Suez.
“Batam ini daerah yang sangat dinamis. Kami akan meyakinkan mereka bahwa Batam punya potensi yang tinggi unutk tumbuh di masa depan,” paparnya.
Sejumlah potensi dan rencana pengembangan Batam yang belum terpromosi optimal akan dipaparkan. Diantaranya rencana pengembangan Batam sebagai pusat logistik, mendorong industri pariwisata juga pengembangan Bandara dan Pelabuhan.
“Ini berpotensi besar untuk menarik investor. Batam bisa kembali mendapatkan pijakan ekonomi yang kuat,” jelasnya.
Untuk mengoptimalkan komunikasi antara stakeholder, kegiatan ini akan menghadirkan 3 panel diskusi dengan beberapa thema sentral yang cukup menarik.
Pada sesi pertama Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Wang Li Peng akan memaparkan potensi perusahaan Tiongkok untuk berinvestasi di Batam. Selain itu BP Batam akan menyampaikan konsep pengembangan Batam kedepan.
“Ada Kepala Perwakilan BI Kepri Gusti Raizal Eka Putra dan Ketua Kadin batam Jadi Rajagukguk yang jadi pembicara,” tuturnya.
Diskusi panel kedua akan lebih fokus terhadap pengembangan Batam sebagai Regional Hub, khususnya di bidang Digital, High Tech dan pariwisata. Sementara sesi terakhir mengangkat thema infrastruktur Batam kedepan.
“Kita berhadap akan ada rumusan pemikiran baru untuk mendongkrak perekonomian, baik bagi kawasan Batam dan Indonesia,” ujarnya.
Kegiatan ini akan dilanjutkan dngan diskusi masa depan ekonomi Batam pada tanggal 1 sampai 4 Maret. Kegiatan lanjutan selama 4 hari ini akan diikuti stakeholder Batam. Seperti pelaku UKM, mahasiswa dan stakeholder lokal lainnya.
“Ada juga diskusi dari generasi muda Batam yang khusus digelar,” jelasnya.