Kabar24.com, MEDAN - Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Sumatera Utara Komisaris Besar Nurfalah mengatakan, pelaku bom bunuh diri di Gereja Katolik Stasi Santo Yoseph di Jalan Doktor Mansyur Nomor 75 Padang Bulan, Kota Medan, sudah teridentifikasi.
Menurut Nurfalah, dari dalam tas ransel pelaku ditemukan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dengan inisial IAH. Dalam KTP itu tercantum kelahiran Medan, 22 Oktober 1998. “Pelaku sudah diamankan,” katanya kepada Tempo saat ditemui di lokasi ledakan, Minggu, (28/8/2016).
Nurfalah menjelaskan dari dalam tas ransel pelaku juga ditemukan tiga pipa dan rangkaian kabel. Satu di antaranya sudah meledak. “Sifatnya low explosive,” ujarnya.
Sebelumnya, Nurfalah menjelaskan pelaku datang ke gereja dengan membawa tas ransel dan berbaur dengan jemaat lainnya. Pelaku langsung menghampiri pastor sesaat akan khotbah.
Tiba-tiba terdengar suara ledakan dari dalam tas pelaku disusul kepulan asap. “Palaku berlari mendakati Pastor Pandiangan dan menikam tangan kirinya." katanya.
Pastor Alberth Pandiangan menolak memberikan keterangan. Lengan kiri Pandiangan terlihat dibebat perban. Dia menyerahkan penanganan kasus itu kepada pihak berwajib.
Adapun Ketua Dewan Pastoral Stasi Santo Yosep Doktor Mansyur Penetua Benar Ginting mengatakan, peristiwa terjadi sekitar pukul 08.30 WIB. Pelakunyaduduk dibangku tengah membaur dengan jemaat lainnya. Dia menyamar sebagai jemaat.
Sesaat khotbah akan dimulai, pelaku berdiri dan bergerak cepat ke altar tempat pastor akan khotbah. Dari dalam tasnya keluar percikan api dan asap.
Menurut Ginting, secara spontan jemaat membekuk pelaku dan berusaha memadamkan asap dari dalam tas pelaku. Sebagian jemaat langsung menghubungi polisi. Ada dua pelaku lainnya yang membawa bom dan salah satunya sempat menikam tangan kiri Pastor Pandiangan.