Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fifest 2018: BPJS Ketenagakerjaan Beri Perlindungan 1.500 Sukarelawan

Badan Perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS-TK) hingga kini telah memberikan perlindungan kepada pekerja sektor bukan penerima upah sebanyak 1.500 sukarelawan.
Pembukaan Fifest 2018 di JCC, Kamis (15/11/2018) / Yanita Petriella
Pembukaan Fifest 2018 di JCC, Kamis (15/11/2018) / Yanita Petriella

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS-TK) hingga kini telah memberikan perlindungan kepada pekerja sektor bukan penerima upah sebanyak 1.500 sukarelawan.

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto mengatakan, pihaknya turut serta melindungi para sukarelawan kemanusiaan, sosial, pendidikan, lingkungan dan lainnya yang benar-benar membutuhkan jaminan bagi perlindungan dalam pelaksanaan tugas-tugas sosial.

Berdasarkan data Filantropi Indonesia terdapat 1,5 juta sukarelawan kemanusiaan, sosial, dan lingkungan. 

"Saat ini baru 1.500 sukarelawan yang dijamin BPJS -TK. Target untuk sukarelawan ini pada akhir tahun akan kami hitung, yang jelas target kepesertaan secara umum di akhir tahun mencapai 29,6 juta peserta," ujarnya seusai acara pembukaan Filantropi Indonesia Festival 2018, Kamis (15/11/2018). 

BPJS Ketenagakerjaan bersama dengan Filantropi Indonesia nantinya akan melindungi para sukarelawan dari risiko sosial yang akan dihadapi dengan pembiayaan mandiri melalui Persatuan Filantropi Indonesia beserta para karyawan yang bekerja pada asosiasi filantropi ini.

Perlindungan untuk pekerja sosial, sukarelawan dan pekerja disabilitas ini mencakup Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Kematian (JKm) yang disesuaikan dengan kategori pekerja penerima upah atau bukan penerima upah dengan variasi iuran yang sangat terjangkau mulai dari 16.800/bulan, 18.000/bulan, 20.800/bulan.

"Pada 2016, kami juga melindungi para pekerja sosial, relawan, dan pekerja disabilitas," kata Agus. 

Pekerjaan yang dilakukan para pekerja dan sukarelawan organisasi filantropi ini tergolong pekerjaan yang rentan dan memiliki risiko tinggi dengan bepergian dan beraktivitas di tempat yang jauh, terpencil dan berbahaya seperti daerah konflik, bencana alam, dan pedalaman sehingga sering pula para pekerja ini kembali dalam keadaan yang tidak sempurna, cacat bahkan meninggal dunia.

"Oleh karena itu, kami berharap dapat meng-cover para sukarelawan. Sangat ironis mereka memberikan pertolongan tapi nyawa mereka tidak tertolong. Ini juga sukarelawan bencana yang juga mengalami kecelakaan, cedera dan bahkan meninggal," tuturnya.

BPJS Ketenagakerjaan telah menyerahkan kartu bagi para sukarelawan yang diwakili oleh Founder Rumah Faye Gen Millenial berusia 17 tahun Faye Simanjuntak, Pendiri dan Relawan Sekolah Rimba Saur Marlina Manurung, Direktur Eksekutif Indo Relawan Maritta Cinintya Rastuti, Relawan dan Duta Gizi Japfa Foundation Maria Harfanti, Relawan Festival Filantropi Indonesia 2018 Muhammad Deny Bagas Giyantoro. 

"Melalui momentum ini pula kami mengajak para anggota Filantropi Indonesia untuk berpartisipasi terus dalam memberikan perlindungan kepada para aktivis kemanusiaan, sosial dan lingkungan di Indonesia," tutur Agus.

Dia berharap BPJS Ketenagakerjaan ini dapat hadir melindungi seluruh pekerja sosial dalam meberikan perlindungan jaminan sosial. “BPJS-TK akan memberikan informasi dan edukasi kepada para pekerja anggota atau jaringan dari Filantropi Indonesia ini”, ucap Agus.

Untuk diketahui, Filantropi Indonesia Festival (Fisfest) 2018 berlangsung pada 15-17 November 2018 di JCC. Acara yang mengusung tema From Innovation to Impact ini merupakan tahun ke-2 FIFest diselenggarakan. Dalam event ini terdapat 85-90 booth yang dihadirkan akan menawarkan berbagai cara baru untuk menunjukkan kepedulian sosial. 

Dalam kesempatan yang sama, Co-chair Organisasi Filantropi Indonesia Erna Witoelar menuturkan Fifest pada tahun ini penuh dengan informasi, inovasi, dan inspirasi tentang filantropi. 

"Penelitian CAF World Giving Index tahun  2018, Indonesia sudah nomor satu, dulu nomor dua. Memang itu juga ditunjukkan dengan besarnya dukungan filantropi untuk Palu dan Lombok," terangnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper