Bisnis.com, MEDAN – Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sumatra Utara mencatat bahwa pengumpulan dana melalui emisi di pasar modal dari perusahaan-perusahaan asal Sumatra Utara selama periode Januari hingga Agustus 2024 telah mencapai Rp2,28 triliun.
Kepala OJK Sumut Khoirul Muttaqien mengatakan, pengumpulan dana tersebut melibatkan 11 (sebelas) perusahaan yang melaksanan penawaran saham ke publik (IPO/ initial public offering), 1 (satu) perusahaan yang menerbitkan obligasi, serta 5 (lima) entitas usaha yang menggunakan skema pendanaan kolektif atau yang disebut securities crowdfunding/ SCF.
Disampaikan Khoirul, OJK bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) terus mendorong perusahaan-perusahaan di Sumut untuk melakukan IPO. Terutama perusahaan-perusahaan sawit yang merupakan industri dominan di Sumut. Dia menyebut IPO sebagai satu langkah strategis dalam pengembangan komoditas sawit.
“Dengan melantai di bursa, perusahaan dapat meningkatkan akses pendanaan yang lebih luas dan transparan, sehingga dapat mendukung ekspansi bisnis serta meningkatkan daya saing industri sawit di pasar global,” kata Khoirul, dikutip Kamis (24/10/2024).
Salah satu upaya OJK mendorong perusahaan sawit di Sumut untuk IPO, lanjutnya, ialah dengan menyelenggarakan roadshow sosialisasi terkait peluang dan manfaat IPO bagi perusahaan sawit.
Dengan bertambahnya emiten saham di Sumut, kata dia, akan membawa perubahan positif bagi dinamika investasi lokal. Lebih dari itu, akan membuka lebih banyak peluang bagi para investor untuk ikut serta dalam perkembangan ekonomi daerah.
Baca Juga
Sementara itu Kepala Perwakilan BEI Sumut M Pintor Nasution mengatakan, ada sekitar 40 perusahaan dari Sumut yang berpotensi melantai di bursa dengan mayoritas adalah perusahaan di sektor industri sawit. “Itu berdasarkan hasil riset tim kami,” kata Pintor kepada Bisnis, beberapa waktu lalu.
Pada tahun 2024 ini OJK dan BEI juga mengidentifikasi satu perusahaan dari sektor pendidikan yang berpotensi melakukan IPO di Sumatra Utara. Sedangkan Agustus kemarin, satu perusahaan di sektor jasa kesehatan juga sempat disebut Pintor berpotensi untuk melakukan IPO.
Namun saat dikonfirmasi kembali, Pintor menyebut rencana IPO perusahaan yang berlokasi di salah satu kabupaten/ kota di Sumut tersebut ditunda. (K68)