Bisnis.com, PEKANBARU -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau resmi memulai program Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024 di wilayah Terdepan, Terluar, dan Terpencil (3T) dengan menggunakan kapal KRI Tuna-876 yang dilepas di Dermaga A Pelindo Kota Dumai.
Kepala BI Riau Panji Achmad menjelaskan kegiatan ini sesuai amanah undang-undang untuk menyediakan rupiah di seluruh Republik Indonesia termasuk ke wilayah pelosok di kepulauan
"Kami bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut, menggunakan kapal KRI Tuna-876 untuk berlayar ke lima pulau, yakni Pulau Rupat, Pulau Bengkalis, Pulau Padang, Pulau Tebing Tinggi, dan Pulau Rangsang. Kami siapkan uang rupiah hingga Rp3 miliar untuk penukaran di pulau-pulau tersebut," ujarnya, Kamis (27/6/2024).
Dia menjelaskan dengan dukungan TNI Angkatan Laut, BI memastikan kesediaan rupiah di lima pulau terluar yang berbatasan dengan negara lain mencukupi.
Menurutnya selama periode Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024, tiga kegiatan utama akan dilakukan yaitu menyediakan fasilitas penukaran uang, memberikan bantuan untuk rumah ibadah dan pendidikan, serta melakukan sosialisasi mengenai cinta dan bangga terhadap rupiah.
"Dengan dukungan TNI AL dan komandan KRI Tuna, kami berharap kegiatan ini bermanfaat bagi masyarakat setempat," ungkapnya.
Baca Juga
Komandan Lanal (Danlanal) Dumai Kolonel Laut (P) Boy Yopi Hamel menyatakan bahwa TNI Angkatan Laut mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dari Bank Indonesia untuk bekerja sama menjaga kedaulatan rupiah di wilayah terpencil.
"Kami memiliki sarana untuk itu, dan tujuan utama kami adalah menjaga keutuhan wilayah RI dengan penguatan rupiah," ujarnya.
Komandan KRI Tuna-876, Mayor Laut (P) Muhammad Arif, menambahkan bahwa KRI Tuna-876 adalah kapal buatan dalam negeri yang diresmikan pada 7 September 2023. Kapal ini memiliki kecepatan maksimal hingga 27 knot.
"Dalam ekspedisi ini, kami akan mencapai lima pulau dalam waktu 5 sampai 6 hari. Akan ada kegiatan tambahan dari KRI Tuna seperti pengenalan kapal dan lain sebagainya," jelasnya.
Kapal KRI Tuna-876 sangat terbuka untuk masyarakat Indonesia, dan siapa pun yang ingin melihat atau mengunjungi kapal ini dipersilakan.
"Kami siap mendukung program pemerintah dan menjaga kedaulatan NKRI. Ekspedisi ini melibatkan 50 personel dari Angkatan Laut dan 16 orang tim dari BI, sehingga totalnya ada 66 personel yang ikut," pungkasnya.