Bisnis.com, PEKANBARU -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau mencatat kredit perbankan di daerah itu menunjukkan tren pertumbuhan yang positif sampai Januari 2024.
Plt Kepala OJK Riau Endang Nuryadin menyebutkan pada Desember 2022 penyaluran kredit naik 9,52%, kemudian pada Desember 2023 naik 8,50%, dan pada awal tahun ini atau Januari 2024 itu tumbuh dua digit.
"Di data kami pada Januari 2024 ini kredit penyalurannya naik sampai 10,33% secara tahunan (yoy), dengan nilai kredit mencapai Rp93,9 triliun," ungkapnya, Senin (18/3/2024).
Endang menyebutkan dengan kinerja tersebut menunjukkan bahwa sektor perbankan di Riau masih aktif dalam menyalurkan kredit kepada masyarakat dan dunia usaha.
Berdasarkan data segmentasi sektor penerima kredit, tercatat kredit di sektor rumah tangga menjadi yang terbesar, mencapai Rp34,46 triliun. Hal ini menunjukkan geliat ekonomi di sektor konsumsi masyarakat. Diikuti oleh sektor pertanian dengan nilai kredit Rp25,11 triliun, dan sektor perdagangan dengan nilai kredit Rp13,25 triliun.
Dari sisi jenis pengguna, kredit modal kerja masih menjadi yang dominan dengan nilai Rp28,43 triliun. Disusul oleh kredit investasi senilai Rp29,89 triliun. Hal ini menunjukkan optimisme pelaku usaha dalam melakukan ekspansi bisnis. Kredit konsumsi, tercatat senilai Rp35,60 triliun.
Baca Juga
"Kemudian untuk Dana Pihak Ketiga (DPK), sampai dengan akhir Januari 2024, total DPK di Provinsi Riau sebesar Rp120,1 triliun, atau meningkat 10,33% dibanding tahun sebelumnya (YoY). Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap sektor perbankan di Riau masih tinggi," ujarnya.
Selanjutnya angka Loan to Deposit Ratio (LDR), LDR di Riau berada pada kisaran 71-78%, yang menunjukkan bahwa bank masih memiliki ruang untuk menyalurkan kredit lebih banyak. Menurutnya bank saat ini semakin aktif dalam menyalurkan kredit.