Bisnis.com, PEKANBARU -- Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (PTPH) Provinsi Riau menggelar program Pasar Tani guna mengendalikan inflasi dan kenaikan harga pangan.
Lewat program ini diharapkan akan mendorong masyarakat Riau agar lebih memanfaatkan produk lokal, khususnya beras.
Kepala Dinas PTPH Riau Syahfalefi mengatakan pada kegiatan ini tersedia 40 ton beras dengan penawaran istimewa. Masyarakat dapat membeli beras dalam kemasan 10 kilogram dengan harga Rp115.000 per karung, sementara harga normalnya adalah Rp140.000. Masyarakat diberikan kesempatan untuk membeli hingga dua karung atau setara dengan 20 kilogram.
"Kegiatan ini mendapatkan sambutan yang luar biasa dari masyarakat. Beras merek Benteng yang dijual merupakan produk petani dari Kabupaten Indragiri Hilir Riau, dan masih ada banyak produk beras lainnya dari berbagai daerah yang perlu kami promosikan sebagai pilihan makanan pokok masyarakat," ujarnya, Kamis (12/10/2023).
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Riau September 2023 sebesar 2,28 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy). Sedangkan secara bulanan atau month-to-month (mtm) inflasi tercatat sebesar 0,19 persen.
BPS menyatakan penyebab inflasi tahunan, yakni kelompok makanan dan minuman serta tembakau dengan beras sebagai pemicu utama. Beras tercatat mengalami inflasi dengan andil 0,55 persen, rokok kretek filter dengan andil 0,19 persen dan bawang putih 0,08 persen serta rokok putih 0,07 persen.
Baca Juga
Kegiatan ini mendapatkan dukungan dari Ikatan Alumni Fakultas Pertanian Universitas Sumatra Utara (IKA FP USU) Wilayah Riau, yang mensubsidi harga beras dengan jumlah Rp1.000 per kilogram.
Ketua IKA FP USU Wilayah Riau Wisnu Handana menjelaskan keikutsertaan pihaknya dalam kegiatan Pasar Tani merupakan bagian dari upaya mereka untuk membantu memasarkan produk pertanian lokal.
Wisnu, yang juga merupakan Kabid Tanaman Pangan Dinas PTPH Riau, menekankan Pasar Tani ini membuka peluang bagi petani untuk menjual hasil panen mereka dengan harga yang wajar, bahkan lebih terjangkau daripada harga di pasar tradisional, sehingga tetap menguntungkan.
Kehadiran Pasar Tani bukan hanya sebagai alternatif bagi warga dalam berbelanja, melainkan juga sebagai sarana pemasaran bagi petani dan produsen lokal, sehingga mereka dapat menjual produknya secara langsung kepada konsumen. Hal ini juga sejalan dengan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
"Pasar Tani ini bertujuan menciptakan peluang pasar baru bagi petani dan produsen beras lokal, yang pada gilirannya akan mendorong peningkatan produksi, produktivitas, mutu, dan daya saing padi dan beras di Provinsi Riau. Dengan demikian, para petani dan pelaku usaha beras dapat bersaing di pasar tradisional maupun modern," ujar Wisnu.
Selain beras, dalam kegiatan ini, Dinas Perindustrian dan Perdagangan juga memberikan masyarakat paket sembako seperti minyak goreng, teh, gula, cabai, bawang, dan lainnya dengan harga di bawah harga pasar. Dengan Pasar Tani ini, diharapkan masyarakat dapat lebih merasakan manfaat dari produk pertanian lokal dan menjadikannya sebagai alternatif berbelanja yang ekonomis.