Bisnis.com, PEKANBARU -- Pemerintah Provinsi Riau menyatakan penyerapan APBD di daerah itu hingga saat ini belum mencapai target yang telah ditetapkan.
Sekretaris Daerah Provinsi Riau SF Hariyanto menyebutkan menjelang akhir semester I/2023, penyerapan anggaran baru mencapai sekitar 42 persen dari target yang seharusnya mencapai 60 persen.
"Saya sudah melakukan evaluasi, organisasi perangkat daerah (OPD) yang masih progresnya di bawah 40 persen akan diberi peringatan," ungkapnya Senin (12/6/2023).
Menurutnya pemprov akan terus memantau kegiatan setiap OPD, termasuk penyerapan anggaran, ketidakhadiran, dan kelalaian lainnya.
Dia mengimbau pimpinan OPD eselon III dan IV untuk segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan agar penyerapan anggaran dapat segera dilakukan. Permintaan ini disampaikannya kepada para pimpinan OPD, eselon III dan IV, agar segera melakukan penyerapan anggaran secepatnya.
Dia mengakui untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyerapan anggaran, perlu adanya koordinasi yang baik antara semua pihak terkait. Penyerapan anggaran yang rendah dapat berdampak negatif pada pelaksanaan program dan proyek yang telah direncanakan, sehingga perlu adanya upaya yang sungguh-sungguh untuk meningkatkan penyerapan anggaran tersebut.
"Pemerintah Provinsi Riau berharap dengan peringatan ini, semua OPD dapat lebih berkomitmen dalam penyerapan anggaran agar target yang telah ditetapkan dapat tercapai," pungkasnya.
Adapun pada tahun ini, nilai APBD Riau 2023 mencapai Rp9,83 triliun. Sejumlah program prioritas pemda telah disiapkan, sesuai dengan penetapan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
