Bisnis.com, PADANG - Kantor Pengawasan Dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Teluk Bayur Padang, Sumatra Barat, mencatat penerimaan bea dan cukai terhitung Januari-November 2022 telah mencapai Rp3 triliun atau 102,04 persen dari target 2022 (target revisi) dan tumbuh 27,85 persen (year on year/yoy).
Kepala Bea Cukai Teluk Bayur Indra Sucahyo mengatakan melihat data itu, maka untuk penerimaan Bea Masuk (BM) mencapai Rp8 miliar atau 99,85 persen dari target APBN (target revisi) atau tumbuh -20,35 persen (yoy)
"Untuk penerimaan cukai sebesar Rp23.456.000. Jadi tahun 2021 tidak terdapat realisasi penerimaan cukai," katanya, Selasa (27/12/2022).
Lalu untuk penerimaan Bea Keluar (BK) mencapai Rp2,9 triliun atau 102,05 persen dari target APBN 2022 (target revisi) atau tumbuh 28,05 persen (yoy).
Menurut dia adanya pertumbuhan Bea Keluar disebabkan karena tingginya harga komoditas Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya yang terjadi di tahun 2022.
Indra menjelaskan bisa melihat pada tahun 2021, harga referensi CPO mengalami kenaikan yang cukup signifikan dibanding dengan tahun sebelumnya. Lalu tarif bea keluar CPO dan produk turunannya pada November 2022.
"Sehingga terjadi tren kenaikan penerimaan bea keluar. Namun untuk produk Palm Kernel Shell dan RBD Palm Kernel Oil mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya," sebut dia.
Adapun tujuan ekspor Sumbar terbesar itu ke Negara Bangladesh, Cina, Egypt, India, Jepang, Korea, Malaysia, Myanmar, Belanda, dan Selandia Baru.
Serta ada dari Pakistan, Saudi Arabia, Singapura, Spanyol, Thailand, Amerika, Vietnam, Rusia, Italia, dan Brazil.
Sedangkan untuk impor asal Sumbar datang dari Cina, Oman, Swedia, Thailand, India, dan Spanyol.
Dikatakannya secara kumulatif, penerimaan bea cukai mencatat pertumbuhan positif. Untuk periode September harga CPO yaitu sebesar US$770,88 per ton. Periode Januari 2022 hingga 15 November 2022 dan US$826,58 per ton. Serta periode 16-30 November 2022.
"Untuk itu, kita mencatat sampai dengan bulan November realisasi penerimaan mencapai 102,04 persen dari target yang sudah direvisi sebesar Rp3 triliun, " tegasnya.