PHE Kampar Dorong Warga Peduli Lingkungan

3 Dusun di Desa Pematang Tinggi, Riau telah melaksanakan kebiasaan baik menjaga lingkungan sekitar dari potensi perubahan iklim.
Foto: Penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim)
Foto: Penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim)

Bisnis.com, RIAU - Pada tahun 2020, PT Pertamina Hulu Energi Kampar membina 1 dusun pada Program Kampung Iklim (PROKLIM) dan tahun 2021 kembali membina 2 dusun di desa yang sama hingga kesemua dusun mendapatkan sertifikat utama dan juga trophy utama sebagai penghargaan tertinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia.

Hasilnya tidak tanggung-tanggung, penghargaan tertinggi Program Kampung Iklim (Proklim) berhasil diraih ketiga dusun tersebut, yaitu Dusun Sidomulyo, Dusun Palmasari dan Dusun Sawit Mukti. Hal ini menunjukkan adanya partisipasi masyarakat sekitar sudah membuahkan hasil dan mengubah gaya hidup masyarakatnya menjadi semakin peduli dan mencintai lingkungan tempat tinggalnya.

Ketiga dusun yang menjadi binaan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Kampar ini masing-masing telah menerima penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Pada Program Kampung Iklim (PROKLIM) yaitu; Dusun Palmasari mendapatkan trophy atau piala utama, Dusun Sawit Mukti mendapatkan Sertifikat Utama di akhir 2021 dan Dusun Sidomulyo juga telah meraih penghargaan yakni Sertifikat Utama sebagai kampung PROKLIM pada 2020.

Ketua Proklim Dusun Palmasari Arif, mengatakan masyarakat setempat sepakat mendukung upaya menjaga lingkungan dengan membentuk kelompok kerja, yang memiliki tugas masing-masing dalam mengelola limbah dan lainnya.

“Misalnya Kelompok Bank Sampah, lalu Jumantik, TOGA, Wanita Kreatif, dan juga Kelompok Seni Budaya,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Menurutnya masyarakat ikut berpartisipasi dengan menanam beragam jenis tumbuhan hortikultura, atau rimpang yang ramah lingkungan serta membuat pekarangan rumah warga menjadi semakin hijau dan asri.

PHE Kampar Dorong Warga Peduli Lingkungan

Tidak hanya itu, hasil yang didapatkan dari menanam berbagi jenis tanaman itu kemudian diolah menjadi produk minuman dan herbal siap konsumsi, sehingga warga juga bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari usahanya tersebut.

Lalu untuk program bank sampah, masyarakat di ketiga dusun sudah terbiasa melakukan upaya memilah sampah organik dan non organik. Untuk sampah oganik biasanya langsung dijadikan pupuk kompos dan bisa dimanfaatkan guna menyuburkan tanaman di halaman rumah. Lalu sampah non organiknya juga diolah menjadi barang pakai seperti kerajinan atau perabotan yang digunakan sehari-hari seperti meja dan kursi.

Tanaman rumah yang dimaksud tidak hanya rimpang tadi, tetapi juga ada dari tanaman buah-buahan, sayur, dan juga obat-obatan. Semua kegiatan ini berjalan dengan lancar dan tertib dengan adanya kelompok yang telah dibentuk tadi.

Dia juga mengakui keberhasilan program PROKLIM ini juga merupakan andil Kepala Desa Pematang Tinggi sebelumnya yaitu Andi Agus Setiawan, sampai akhirya program dusun itu mendapatkan apresiasi dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pelalawan.

Kemudian setelah dilantiknya Kepala Desa yang baru, Warsito, kini sudah dibentuk Kelompok Wanita Tani atau KWT. Kelompok ini sedang melaksanakan sejumlah program seperti berkebun tanaman buah-buahan seperti melon, anggur dan sayur-sayuran.

Pjs Manager PHE Kampar Field, Kemas Ghazali menjelaskan dukungan perseroan kepada program PROKLIM yang dijalankan oleh ketiga dusun di Desa Pematang Tinggi, Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan ini karena memang masyarakatnya sudah menunjukkan kepedulian yang tinggi dalam menjaga dan merawat lingkungan tempat tinggalnya.

Menurutnya dukungan yang diberikan pihaknya bukan saat ini saja, tetapi sudah lama dilakukan yaitu sejak 2012 lalu sudah aktif mendorong warga daerah itu menanam TOGA. Lalu perusahaan terus membina masyarakat tersebut hingga menjadi program TOGA Desa, dan pada 2020 akhirnya PHE Kampar mendorong agar ketiga dusun mengikuti program PROKLIM nasional, yang membawa ketiganya meraih penghargaan dari KLHK.

“Kami di Pertamina menjalankan program CSR bukan hanya menunaikan kewajiban UU Nomor 40/2007 saja, tetapi juga membuktikan kepedulian perusahaan terhadap daerah sekitar operasional khususnya di ring 1.” ujarnya.

Dia berharap program dan dukungan yang diberikan PHE Kampar terhadap dusun yang ada di Desa Pematang Tinggi tersebut, akan terus memberikan dampak positif dan mendorong semangat warganya untuk tetap mandiri dan menjaga lingkungan di masa mendatang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Terpopuler

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler