Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Arus Barang Pelabuhan Boom Baru Merosot

PT Pelindo Regional 2 Palembang mencatat arus barang di Pelabuhan Boom Baru Palembang mengalami penurunan sebesar 14,60 persen pada Semester I/2022.
General Manajer Pelindo Regional 2 Palembang Imam Rahmiyadi (dari kanan) didampingi Deputy General Manager Komersial Pelindo Regional 2 Palembang Darmawi memberikan keterangan kepada media terkait kinerja Pelindo Regional 2 Palembang. /Bisnis-Dinda Wulandari
General Manajer Pelindo Regional 2 Palembang Imam Rahmiyadi (dari kanan) didampingi Deputy General Manager Komersial Pelindo Regional 2 Palembang Darmawi memberikan keterangan kepada media terkait kinerja Pelindo Regional 2 Palembang. /Bisnis-Dinda Wulandari

Bisnis.com, PALEMBANG -- PT Pelindo Regional 2 Palembang mencatat arus barang di Pelabuhan Boom Baru Palembang mengalami penurunan sebesar 14,60 persen pada Semester I/2022 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Deputy General Manager Komersial Pelindo Regional 2 Palembang Darmawi mengatakan penurunan kinerja arus barang itu lantaran terdampak kebijakan larangan ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) pada April 2022.

"Larangan tersebut sangat berpengaruh karena pemuatan ekspor CPO itu berkontribusi sebesar 53 persen dari pemuatan barang di Pelabuhan Boom Baru Palembang," katanya saat acara ngopi bareng media, Kamis (22/9/2022) petang.

Darmawi memaparkan arus barang di pelabuhan sungai itu mencapai 824,79 juta ton per Semester I/2022, sementara pada Semester I/2021 tercatat sebanyak 965,80 juta ton.

Realisasi arus barang itu belum mencapai rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP) pada paruh pertama tahun 2022, yang sebanyak 1,07 miliar ton.

Dia menambahkan penurunan arus barang juga terjadi untuk peti kemas, di mana tercatat sebanyak 55,98 juta ton atau turun 11,34 persen dari semula 62,36 juta ton.

"Untuk arus peti kemas ini masih dipengaruhi kelangkaan kontainer yang sempat terjadi," ujarnya.

Diketahui, Pelabuhan Boom Baru merupakan pelabuhan sungai yang berdiri di atas lahan seluas 24 hektare. Adapun jarak alur pelayaran mencapai 120 kilometer hingga ke ambang batas luar, yakni Stasiun Radio di Tanjung Buyut.

Dia menambahkan, alur pelayaran di Sungai Musi masih menghadapi sejumlah kendala, mulai dari waktu tempuh lama lantaran alur pelayaran yang panjang hingga pendangkalan Sungai Musi.

"Belum lagi ada pembatasan kegiatan passing (melewati) jembatan yang ditetapkan Pemkot Palembang. Sehingga dari 12 jam waktu operasional hanya efektif 7 jam," katanya.

Sementara itu, General Manajer Pelindo Regional 2 Palembang, Imam Rahmiyadi, menambahkan bahwa pihaknya optimistis kinerja operasional Pelabuhan Boom Baru Palembang membaik hingga akhir tahun ini.

"Paling tidak kinerjanya sama dengan tahun 2021. Makanya kami perkuat kolaborasi dengan international shipping," katanya.

Menurut Imam, Pelabuhan Boom Baru masih memiliki potensi yang cukup tinggi, bahkan dibandingkan pelabuhan laut di provinsi tetangga, Lampung.

"Karena Sumsel ini kan daerah penghasil komoditas ekspor, tidak hanya batu bara dan CPO tapi juga kopi," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper