Bisnis.com, PADANG - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan seluruh masyarakat di nagari atau desa di Provinsi Sumatra Barat dapat dijangkau untuk literasi dan edukasi tentang inklusi keuangan.
Kepala OJK Sumbar Yusri mengatakan selama ini OJK telah bergerak untuk turun ke desa-desa melakukan literasi dan edukasi inklusi keuangan itu, yang turut melibatkan pihak perbankan. Hanya saja belum semua desa yang bisa dijangkau.
"Sebenarnya sebagian besar desa di Sumbar ini telah kita jangkau untuk literasi dan edukasi inklusi keuangannya. Hanya desa yang belum memiliki jaringan telekomunikasi saja, yang belum sempat kita jangkau," katanya, Selasa (20/9/2022).
Menurutnya untuk mengedukasi masyarakat soal inklusi keuangan itu dibutuhkan di kawasan itu adanya jaringan telekomunikasi. Persoalan ini diakui OJK merupakan kendala yang dihadapi selama ini.
"Kita telah meminta kepada pihak Diskominfo agar soal daerah yang belum ada jaringan telekomunikasi ini segera dientaskan, sehingga upaya kita memberikan edukasi soal inklusi keuangan ini terlaksana secara maksimal," ujarnya.
Yusri mengatakan OJK Sumbar sudah memetakan inklusi keuangan di nagari/desa yang ada di Sumbar melalui koordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Sumbar.
Buktinya sebagian besar desa-desa di Sumbar telah dijangkau untuk literasi dan edukasi inklusi keuangan itu, dan ada sebagian kecil desa yang diminta bersabar, karena terkendala tidak adanya jaringan telekomunikasi.
"Pemetaan yang kita lakukan ada sekitar puluhan desa saja yang belum dijangkau OJK untuk literasi dan edukasi inklusi keuangan itu," sebutnya.
Dia menjelaskan literasi dan edukasi inklusi keuangan ini penting disampaikan hingga ke desa-desa, agar masyarakat terhindar dari kegiatan yang sifatnya penipuan, baik sektor perbankan maupun yang non perbankan.
Untuk itu, penting adanya jaringan telekomunikasi di desa-desa. Sehingga bisa masuk layanan keuangan, baik dari perbankan maupun melalui agen-agen resmi jasa keuangan.
"Kalau ada agen-agen resmi jasa keuangan itu, bakal membantu masyarakat bertransaksi, baik untuk menabung uang maupun untuk mentransfer uang melalui Laku Pandai pada masing-masing nagari atau desa," ucap Yusri.
Sebelumnya, Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Friderica Widyasari Dewi meminta kepada OJK Sumbar untuk memastikan seluruh masyarakat desa mendapatkan edukasi dan literasi tentang inklusi keuangan tersebut.
"Edukasi dan literasi yang dilakukan ini sebagai upaya mencerdaskan masyarakat dari sisi keuangan. Masyarakat desa berhak mendapatkan informasi itu," sebut dia.
Dia menilai bila literasi dan edukasi inklusi keuangan itu telah tersebar di seluruh desa di Sumbar, maka akan menjadi semacam benteng dari berbagai skema penipuan.