Bisnis.com, MEDAN - Laba PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) tercatat Rp345 miliar per Juni 2022. Laba tersebut meningkat 12,4 persen dibanding periode yang sama tahun lalu atau secara year on year (yoy).
Capaian Semester I/2022 ini membuat Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi Bank Sumut Arieta Aryanti optimis bank mampu meraup laba senilai Rp700 miliar pada akhir tahun.
"Kalau dilihat secara proporsional, tidak tertutup kemungkinan pada akhir Desember 2022 nanti kami bisa membukukan laba mendekati atau bahkan mencapai Rp700 miliar," kata Arieta saat memberi paparan kantornya, Kota Medan, Selasa (26/7/2022).
Selain laba, aset Bank Sumut juga meningkat 6,4 persen (yoy) menjadi Rp40,9 triliun per Juni 2022. Catatan ini membuat Bank Sumut duduk di peringkat kelima bank daerah dengan total aset terbesar di Indonesia per Mei 2022.
Begitu pula dengan sisi kredit, Bank Sumut telah merealisasikannya senilai Rp26,3 triliun atau tumbuh sebesar 8,5 persen (yoy). Persisnya terdiri atas kredit konsumsi sebesar Rp15,3 triliun, kredit investasi sebesar Rp2,5 triliun dan kredit modal kerja sebesar Rp8,4 triliun.
Secara garis besar, komposisi kredit yang disalurkan oleh Bank Sumut per Juni 2022 terdiri atas kredit produktif sebesar 42 persen dan kredit konsumtif sebesar 58 persen. Penyalurannya diberikan kepada kalangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebanyak 31 persen dan non-UMKM sebanyak 69 persen.
Catatan apik juga ditorehkan Bank Sumut dalam sisi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Per Juni 2022, bank telah menyalurkan KUR senilai Rp509 miliar kepada 34.810 debitur atau telah mencapai 101,8 persen dari target Semester I/2022.
Seperti diketahui, Bank Sumut memeroleh alokasi KUR senilai Rp1 triliun pada tahun ini. Arieta optimis target tersebut akan terpenuhi dan bahkan terlampaui.
"Sehingga kami optimis bisa mencapai Rp1 triliun pada 2022. Dan tidak menutup kemungkinan pula kami bisa menambah kuota atau alokasi jika memang capaian sampai Kuartal III/2022 nanti melampaui target," kata Arieta.
Arieta mengatakan, tingkat kepercayaan nasabah terhadap Bank Sumut juga tercatat meningkat. Hal ini terlihat dari Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun bank. Per Juni 2022, total DPK Bank Sumut tercatat senilai Rp34,4 triliun atau tumbuh sebesar 7,1 persen (yoy).
Komposisinya terdiri atas deposito senilai Rp13 triliun, kemudian tabungan senilai Rp11 triliun dan giro senilai Rp10 triliun.
Menurut Direktur Utama Bank Sumut Rahmat Fadillah Pohan, sederet capaian positif di atas diraih berkat kerja keras serta kesolidan seluruh jajarannya. Termasuk tata kelola yang baik selama ini.
Catatan tersebut pula yang mendorong Rahmat yakin Bank Sumut mampu menggelar Initial Public Offering (IPO) pada tahun ini.
"Ini karena kekompakan manajemen, sinergi antardireksi, dengan pemegang saham dan seluruh stakeholders," pungkas Rahmat.