Bisnis.com, PEKANBARU-- Bagi pelaku usaha mikro, pengembangan bisnis biasanya terkendala akibat kurangnya dukungan modal. Untuk mengatasi hal itu, PT Bank BRI (Persero) Tbk kini telah menyiapkan produk pinjaman super mikro bagi kelompok usaha tersebut.
Pemimpin Wilayah BRI Pekanbaru Mochammad Suratin menjelaskan produk pembiayaan super mikro ini masuk dalam kategori Kredit Usaha Rakyat (KUR) mikro. Nilai kredit yang bisa disalurkan adalah maksimal Rp10 juta.
"Untuk persyaratan pengajuan kredit Super Mikro ini kami berikan kemudahan, yaitu untuk izin usaha bisa menggunakan surat keterangan usaha dari kelurahan atau desa," ujarnya Minggu (2/5/2021).
Kemudian untuk lamanya usaha berjalan, pada KUR biasa bank akan memberikan syarat minimal sudah beroperasi 2 tahun. Tapi untuk kredit Super Mikro ini usaha yang boleh mengajukan pinjaman yaitu mulai 6 bulan.
Setelah itu yang paling penting menurut Suratin yang pinjaman Super Mikro ini tidak mewajibkan adanya jaminan kredit dari pelaku usaha.
Menurutnya jaminan kredit ini akan didasarkan pada usaha yang telah dijalankan, sehingga pada saat penilaian lapangan oleh petugas bank, akan dikaji apakah memang usaha tersebut mampu mengembalikan pinjaman yang akan dikucurkan.
"Jadi keunggulan kredit Super Mikro ini selain mudah dan cepat pencairannya, juga bunganya sama dengan KUR biasa yaitu sebesar 6 persen setahun, sehingga jauh lebih murah biayanya dibandingkan kredit untuk umum," ujarnya.
Adapun sebelumnya PT Bank BRI, (Persero) Tbk. Kantor Wilayah Pekanbaru menargetkan sepanjang tahun ini akan menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan total Rp4,4 triliun.
Suratin menjelaskan sampai akhir Maret 2021 lalu, pencapain KUR cukup menggembirakan.
"Sampai Maret 2021 lalu kami sudah salurkan KUR dengan nilai sekitar Rp2 triliun, dan kami yakin insya Allah tahun ini bisa mencapai target Rp4,4 triliun dengan 120.000 nasabah di wilayah Pekanbaru," ujarnya.
Dia memaparkan tahun lalu pencapaian KUR oleh BRI Pekanbaru tercatat sekitar Rp3,94 triliun dan tahun ini diyakini pencapaiannya akan melebihi 2020 lalu.