Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pengusahaan (BP) Batam mengharapkan investor China memperbesar bisninya di kota ini.
Pada 2019, pengusaha China merupkan investor terbesar kedua setelah Singapura.
Plh. Kepala BP Batam, Purwiyanto, dalam keterangan tertulis yang diterima Minggu (6/12/2020), mengatakan selama 49 tahun terakhir, Batam telah berkembang secara progresif sebagai lokasi industri, perkapalan, perdagangan dan pariwisata.
Sedangkan investor China hingga kuartal III/2020 telah menempatkan investasi US$60 Juta di wilayah ini.
Purwiyanto berharap, dengan adanya kesepahaman (MoU) dengan Great Wall Group Holding Co., Ltd. dan China State Construction Engineering Corporation Ltd. pada akhir pekan lalu tentang Studi Kelayakan Pengembangan Industri di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) maka investasi di kota Batam ini dapat lebih meningkat.
“Kami menyadari bahwa Batam masih memiliki ruang untuk ditingkatkan dan kami sedang bekerja keras untuk membuat kemajuan dan juga perbaikan guna meningkatkan investasi di Batam,” ujar Purwiyanto.
The Great Wall Group didirikan pada tahun 1996. Perusahaan ini merupakan salah satu produsen porselen terbesar di China. Selain raksasa porselen, perusahaan ini salah satu yang pertama diberikan hak ekspor-impor yang dikelola sendiri oleh Pemerintah China.
Sedangkan China State Construction Engineering Corporation didirikan pada 1982. China State Construction menjalankan aktivitas manajemen bisnis melalui perusahaan publiknya - China State Construction Engineering Corporation Ltd., (kode saham 601668.SH), dan memiliki tujuh perusahaan terdaftar dan lebih dari 100 anak perusahaan holding sekunder.