Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sinergi PT Pegadaian dengan Bank Sampah di Padang, Ubah Sampah jadi Emas

PT Pegadaian Area Padang Sumatra Barat bersama Bank Sampah di Kecamatan Kuranji Kota Padang bersinergi untuk mewujudkan impian masyarakat memiliki tabungan emas dengan cara yang sangat mudah, yakni menukarkan sampah menjadi tabungan emas di Pegadaian.
Petugas di Bank Sampah Padang tengah mencatat jumlah sampah yang dijual masyarakat dan menjadi tabungan emas dari PT Pegadaian Area Padang, Sumatra Barat./Bisnis-Noli Hendra
Petugas di Bank Sampah Padang tengah mencatat jumlah sampah yang dijual masyarakat dan menjadi tabungan emas dari PT Pegadaian Area Padang, Sumatra Barat./Bisnis-Noli Hendra

Bisnis.com, PADANG - PT Pegadaian Area Padang Sumatra Barat bersama Bank Sampah di Kecamatan Kuranji Kota Padang bersinergi untuk mewujudkan impian masyarakat memiliki tabungan emas dengan cara yang sangat mudah, yakni menukarkan sampah menjadi tabungan emas di Pegadaian.

Pegiat Bank Sampah Padang Mina Dewi Sukmawati mengatakan keberadaan Bank Sampah yang dia kembangkan itu sudah ada sejak tahun 2011 lalu. Berbagai kendala yang dihadapi ketika itu, salah satunya dana untuk membayarkan barang bekas/sampah yang dijual ke Bank Sampahnya.

"Dulunya keberadaan Bank Sampah untuk mendapatkan sampah rumah tangga yang bisa didaur ulang jadi kerajinan. Namun seiring waktu berjalan, ada BUMN yang memperhatikan aktivitas Bank Sampah saya ini yakni PT Pegadaian," katanya kepada Bisnis di Padang, Senin (30/11/2020).

Tepatnya pada tahun 2017 lalu, Bank Sampah yang dipimpin Dewi bekerjasama dengan PT Pegadaian Area Padang. Dimana kerjasamanya itu, hasil penjualan barang bekas ke Bank Sampah, di tabung menjadi Tabungan Emas yang ada di Pegadaian.

Artinya setiap hasil penjualan barang bekas ke Bank Sampah bukan diserahkan dalam bentuk uang, melainkan masuk ke Tabungan Emas. Dimana setiap hasil penjualan sampah yaitu Rp 6.000, berarti masyarakat telah menabung emas sebanyak 0,01 gram emas.

"Nah semenjak adanya Tabungan Emas Pegadaian di Bank Sampah saya ini, masyarakat semakin bersemangat untuk menjual barang bekasnya ke Bank Sampah dan menjadi nasabahnya Pegadaian," sebutnya.

Buktinya hingga 3 tahun berjalannya kerjasama itu, di Bank Sampah Padang telah memiliki 600 orang nasabah dengan total tabungan emas telah mencapai 23 kilogram emas lebih.

Besarnya jumlah tabungan emas dari masyarakat melalui Bank Sampah itu, karena sampai saat ini pun belum ada satupun warga yang menginginkan agar tabungan emasnya itu ditarik.

Hal ini dikarenakan, masyarakat melihat Tabungan Emas dari Pegadaian itu memiliki potensi yang besar jika ditambah terus. Bahkan ada nasabah yang bercita-cita, bahwa Tabungan Emas nya itu digunakan untuk umrah serta untuk biaya kuliah anaknya kelak.

"Saya kagum dengan tekad masyarakat yang menjadi nasabah Pegadaian melalui Bank Sampah itu. Mereka berkomitmen untuk menabung saja, karena ada harapan dari tabungan emas," ujar Dewi.

Melihat cukup banyaknya tabungan emas dari anggota Bank Sampah itu, Dewi pun menilai telah adanya kesadaran masyarakat bahwa penting untuk menjaga lingkungan dan memanfaatkan untuk diubah jadi emas.

Dengan adanya kesadaran masyarakat soal menabung emas itu, jumlah barang bekas yang masuk ke Bank Sampah pun mencapai 2,5 ton per bulannya, yang dikumpulkan dari 8 unit Bank Sampah lainnya yang tersebar di sejumlah tempat di Kecamatan Kuranji.

Delapan unit Bank Sampah itu tersebar di daerah Kecamatan Kuranji 2 Bank Sampah, Korong Gadang ada 2 Bank Sampah, Ampang 2, Gunung Sarik 1, Sungai Sapih 1 unit Bank Sampah.

"Berkembanganya Bank Sampah ini, karena PT Pegadian juga intens memonitoring kegiatan kita. Hal semacam ini tentunya memberikan sebuah motivasi bagi masyarakat dan bagi saya selaku pegiat Bank Sampah," ungkapnya.

Dewi menilai PT Pegadaian adalah BUMN yang terbilang sangat komitmen untuk membina Bank Sampah di Padang sampai saat ini. Sebab dengan adanya monitoring yang intens itu, juga menjadi kesempatan bagi Bank Sampahnya untuk melaporkan situasi serta beberapa masukan ke Pegadaian.

"Selama ini komunikasi saya dengan pihak Pegadaian sangat bagus. Setiap ada masukan dari kita di Bank Sampah selalu ditindaklanjuti," jelasnya.

Menurutnya dengan adanya keseriusan dari PT Pegadaian itu, Bank Sampah di Padang juga mendapat perhatian dari Pegadaian secara nasional. Dimana posisi Bank Sampah Padang berada di peringkat 3, yang dinilai sebagai Bank Sampah yang memiliki rutinitas dan jumlah nasabah yang mengalami peningkatan.

Kedepan pada tahun 2021 Bank Sampah Padang melakukan penguatan kepada Bank Sampah yang ada.

Namun Dewi juga bercita-cita bahwa di Padang ini ada tersedia Bank Sampah di seluruh kelurahan. Menurut dia jika Bank Sampah ada di setiap kelurahan, selain dapat membantu ekonomi masyarakat, juga bisa mewujudkan lingkungan yang bersih.

Sementara itu, Marketing and Sales PT Pegadaian Area Padang Novri Yuvani menambahkan kerjasama Pegadaian dengan Bank Sampah Panca Daya sudah sejak tahun 2017.

Pegadaian memberikan bantuan CSR berupa Gedung Bank Sampah dan alat- alat operasional demi menunjang kegiatan Bank Sampah tersebut. Hal ini dikarenakan Pegadaian melihat Bank Sampah memiliki daya tarik tersendiri dan ternyata sampah memiliki nilai ekonomis yang dapat dikembangkan untuk masyarakat.

"Kegiatan kini juga mendapat dukungan dari Pemerintah Kota Padang untuk mengurangi sampah di Kota Padang," ujar Novri dihubungi terpisah.

Dia menjelaskan hal yang dilakukan Pegadaian agar Bank Sampah dapat terus berkembang yaitu menjadikan Bank Sampah menjadi agen Pegadaian yang dinilai dapat menambah pendapatan bagi pengelola Bank Sampah itu sendiri.

Selain itu Pegadaian juga membantu melakukan literasi dan edukasi kepada masyarakat terkait memilah sampah menabung emas. Hal ini dilakukan berawal dari sebuah pembinaan.

Dimana pembinaan yang dilakukan Pegadaian yaitu berupa kunjungan rutin setiap bulan selain itu juga menambahkan bank- bank sampah yang baru dibawah binaan Bank Sampah Panca Daya dan Pegadaian.

Novri menyebutkan target ke depan Pegadaian terhadap tabungan emas, semoga seluruh masyarakat dapat memanfaatkan produk tabungan emas dan menyadarkan masyarakat akan penting nya investasi untuk masa depan,mulai dari hal yang kecil untuk mencapai cita-cita yang besar. (k56).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Noli Hendra
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper