Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Sumsel, Herman Deru Desak Pemda Percepat Belanja APBD

Percepatan belanja APBD diperlukan untuk mengungkit pertumbuhan ekonomi Sumsel yang masih terkontraksi.
Foto udara Jembatan Musi IV di Palembang, Sumatra Selatan, Kamis (2/5/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Foto udara Jembatan Musi IV di Palembang, Sumatra Selatan, Kamis (2/5/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, PALEMBANG – Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru mendesak pemerintah kabupaten/kota segera mempercepat belanja APBD.

Hal itu diperlukan untuk mengungkit pertumbuhan ekonomi Sumsel yang masih terkontraksi.

“Segera belanjakan. Saya paham dan masih beri toleransi untuk pemkab/pemkot yang sudah merealisasikan belanja namun masih lambat, tetapi kalau sampai stuck maka akan ada warning,” kata Deru, Kamis (5/11/2020).

Deru menjelaskan sebetulnya pemkab/pemkot saat ini masih berkutat dengan belanja APBD perubahan, sementara APBD induknya harus dibelanjakan sesuai dengan refocussing dana penanganan Covid-19.

Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel mencatat realisasi belanja APBD kabupaten/kota di provinsi itu turun sebesar 8 persen pada Kuartal III/2020 dibandingkan kuartal sebelumnya.

Padahal, lanjut Endang, belanja APBD kabupaten/kota memiliki share terbesar dalam komponen konsumsi pemerintah di produk domestik regional bruto (PDRB), yakni sebesar 44 persen.

Merujuk pada data BPS pula, kontraksi paling dalam terjadi pada konsumsi pemerintah yang minus 12,36 persen.

Komponen tersebut turut andil dalam terjadinya kontraksi pertumbuhan ekonomi Sumsel pada Kuartal III/2020 yang sebesar 1,40 persen.

Deru mengatakan angka kontraksi pertumbuhan ekonomi tersebut masih lebih baik dibanding pertumbuhan ekonomi nasional yang terkontraksi sebesar 3,49 persen.

“Kita bersyukur masih sangat baik dibanding standar kontraksi ekonomi nasional dan mungkin dibandingkan [provinsi] tetangga pun masih baik,” katanya.

Kepala BPS Sumsel Endang Tri Wahyuningsih mengatakan meski masih terkontraksi, pihaknya menilai pertumbuhan ekonomi Sumsel membaik. 

Hal itu tercermin dari laju angka pertumbuhan ekonomi kuartal III/2020 dibandingkan kuartal II/2020 (q to q) yang membaik. Sebelumnya kontraksi pertumbuhan ekonomi Sumsel sebesar 1,57 persen. 

“Sebetulnya pada kuartal III/2020 ini sudah ada pergerakan dibandingkan kuartal sebelumnya,” kata Endang.

Jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatra yang minus 2,22 persen, Sumsel tergolong lebih baik.

“Jangan lihat kok masih minus tapi lihat juga apakah [kontraksi] kita sedalam daerah-daerah lain,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper