Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sumbar Wujudkan Wisata Aman Covid-19 dengan Mewajibkan 3M

Pemerintah Provinsi Sumatra Barat berupaya untuk mewujudkan pariwisata aman Covid-19 di tengah pandemi yang masih melanda Ranah Minang ini.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, PADANG - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat berupaya untuk mewujudkan pariwisata aman Covid-19 di tengah pandemi yang masih melanda Ranah Minang ini.

Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Novrial mengatakan supaya dalam menikmati wisata di Sumbar itu terasa aman, maka penting dan wajib bagi wisatawan yang datang menerapkan 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak).

"Silahkan berwisata tapi ingat juga soal kesehatan karena Covid-19 masih ada," kata Novrial kepada Bisnis di Padang, Kamis (22/10/2020).

Menurutnya tidak ada alasan lagi bagi wisatawan yang abai dengan protokol kesehatan itu. Apalagi kini telah adanya Perda Nomor 6 Tahun 2020 Tentang Adaptasi Kebiasaan Baru, membuat setiap orang yang berada di Sumbar wajib menggunakan masker.

"Bahkan Disparprov juga sudah memasukan substansi bidang kepariwisataan sebagai substansi Perda No.6/2020 tentang AKB, maupun dalam juknis penjabarannya. Artinya wisata aman itu ya harus patuhi protokol kesehatan dan terapkan 3M," tegas dia.

Selain itu Disparprov juga sudah memberikan dan menyelesaikan penyiapan 1.500 sumber daya manusia pelaku dalam format Bimbingan Teknis Sadar Wisata dalam tahun anggaran 2020 yang salah satu konten materinya terkait dengan wisata aman/adaptif pandemi.

Tidak hanya itu, ditempat-tempat wisata juga telah menyediakan infrastruktur pendukung untuk melaksanakan protokol kesehatan itu, seperti tempat cuci tangan, melakukan pengecekan suhu tubuh, dan mengawasi kondisi di lapangan agar tidak terjadi kerumunan.

"Semua itu penting disediakan dan dilakukan agar wisata aman itu benar-benar terlaksana. Koordinasi antar daerah pun dilakukan secara berkelanjutan," ungkap dia.

Namun supaya pemahaman sama terkait penerapan protokol kesehatan di tempat wisata itu, Novrial menyebutkan Disparprov terus mengadakan konsolidasi dengan Dispar kabupaten dan kota serta Pentahelix untuk menindaklanjuti program CHSE (clean, healthy, safety, environmentally, friendly) yang dilaunching Kemenpar dalam masa pandemi.

"Tujuan hal itu supaya seluruh daerah di Sumbar ini satu persepsi dan wisatawan yang datang pun tidak bingung dan tinggal mengikuti ketentuan berwisata," ujar dia.

Novrial menyampaikan selain memikirkan upaya wisata aman, Disparprov pun intens melakukan procom (promotion and communication) tentang kepariwisataan pada masa pandemi dengan berbagai variasi konten pada akun medsos resmi dinas.

Disparprov juga telah, sedang dan masih akan melaksanakan promosi virtual secara live (oleh akun dinas dan akun youtube/influencer) dalam kemasan festival ekonomi kreatif di objek-objek wisata baru atau populer sampai dengan akhir tahun 2020.

"Kalau yang sudah selesai itu adalah Festival Seni Pagelaran di Aue Sarumpun Tanah Datar dan Festival Marandang di Jembatan Ratapan Ibu Payakumbuh," sebut dia.

Sedang yang akan adalah Festival Olahan Tebu dan Gandang di Lawang Agam, Festival Talempong dan Permainan Anak Nagari di Solok dan Solok Selatan, dan Festival Silek Lauik dan Fashion Show Lawik di Pesisir Selatan.

Sementara itu Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Sumbar Jasman Rizal mengatakan melihat ke Perda AKB maka mau tida mau setiap orang yang berada di Sumbar wajib mematuhi aturan yang tertera dalam Perda AKB tersebut.

Untuk itu, soal pariwisata dimana pekan depan juga merupakan libur Nasional perlu diantisipasi oleh masing-masing daerah agar lokasi pariwisata menjadi tempat penyebaran Covid-19.

"Jika ingin aman berwisata ya harus patuhi protokol kesehatan dan terapkan 3M itu. Kalau abai, mungkin kepada Satpol PP bisa menindak sesuai dengan Perda AKB," pinta dia.

Jasman juga mendorong agar kepada masyarakat yang bila melihat orang disekelilingnya tidak menggunakan masker, silahkan untuk ditegur, karena tidak salah bila ada orang lain yang menegur, karena bila ada orang yang abai dengan kesehatan, juga berisiko terpapar Covid-19.

"Marilah sama-sama kita komitmen untuk menerapkan protokol kesehatan ini. Kasus Covid-19 di Sumbar saat ini itu telah lebih dari 11 ribu lebih, jadi marilah ditekan angka ini," imbau Jasman. (k56)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Noli Hendra
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper