Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Muncul Klaster Baru, OKI Perketat Kembali Protokol Kesehatan

Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan, melaporkan munculnya klaster baru penyebaran virus tersebut di area perkantoran.
Rapid test pegawai di lingkungan Pemkab OKI, Sumsel./Istimewa
Rapid test pegawai di lingkungan Pemkab OKI, Sumsel./Istimewa

Bisnis.com, PALEMBANG  -- Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan, melaporkan munculnya klaster baru penyebaran virus tersebut di area perkantoran.

Bupati Ogan Komering Ilir (OKI), Iskandar, mengatakan pihaknya pun memperkuat kembali disiplin protokol kesehatan lantaran adanya klaster baru tersebut.

“Kami memperketat kembali chek point di pintu keluar dan masuk Kabupaten OKI serta peningkatan disiplin protokol kesehatan,” katanya dalam keterangan resmi, Jumat (28/8/2020).

Selain itu, bupati juga meminta Dinas Kesehatan OKI untuk memperbanyak deteksi dini melalui rapid test bagi aparatur dan masyarakat.

“Perbanyak rapid test, lakukan sterilasi di perkantoran untuk memutus mata rantai, berlakukan WFH (work from home), namun pastikan layanan publik tidak terganggu,” kata dia.

Iskandar pun meminta dukungan TNI/Polri untuk memperketat pengawasan di perbatasan juga penerapan protokol kesehatan di ruang-ruang publik.

Terkait kebijakan Bekerja dari Rumah bagi ASN di lingkungan Pemkab OKI, dia menerangkan, tujuannya untuk melindungi masyarakat serta mensterilasasi pusat-pusat perkantoran. WFH akan dilaksanakan selama 5 (lima) hari, yakni 31 hingga 4 September 2020.

Iskandar juga akan membatasi perjalanan dinas ke luar daerah bagi ASN di lingkup Pemkab OKI.

“Untuk perjalanan dinas ke luar daerah dalam beberapa waktu ke depan agar dibatasi untuk menghindari penularan,” katanya.

Iskandar menekankan pelayanan publik dan keselamatan masyarakat diutamakan dalam penerapan kembali disiplin protokol kesehatan ini.

Juru bicara Satgas Covid-19 OKI, Iwan Setiawan, mengatakan ada perubahan klaster penularan Covid-19 di Kabupaten OKI sejak pandemi ini merebak.

Berdasarkan epidemiologi ada perubahan klaster. Pada Februari - Juni penularan berasal dari Pelaku perjalanan wilayah terjangkit (PPT), lalu pada Juli dari warga luar OKI yang bekerja atau berdomisili di OKI.

“Kini muncul pelaku perjalanan keluar OKI terutama di perkantoran seiring kebijakan dibolehkannya perjalanan dinas luar daerah,” katanya.

Iwan juga melaporkan sejak pandemi ini bermula, kasus Covid-19 di OKI mencapai 87 kasus dengan 71 sembuh 4 meninggal dan 12 dalam perawatan.

Berdasarkan hasil tes cepat bagi 352 pegawai di lingkungan Pemkab OKI baru-baru ini, terdapat sebanyak 5 sampel dinyatakan reaktif.

“Untuk sampel reaktif kita lanjutkan dengan tes swab, kami juga sudah lakukan kontak tracing dan langsung isolasi,” katanya.

Iwan berharap langkah-langkah siaga dini pemerintah dalam menanggulangi kembali penyebaran Covid-19 dapat menumbuhkan kembali kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper