Bisnis.com, PALEMBANG – Pihak Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang mengantisipasi isu merebaknya virus sars dan wabah pneumonia di pintu kedatangan internasional bandara tersebut.
General Manager Bandara SMB II Palembang Fahroji mengatakan pihak bandara sudah berkoordinasi dengan kantor kesehatan pelabuhan (KKP) Palembang terkait adanya isu wabah virus tersebut.
"Kami sudah pasang thermal scanner di pintu kedatangan internasional bandara, selain itu kami berkoordinasi dengan KKP terkait isu tersebut,” kata Fahroji, Rabu (22/1/2020).
Fahroji menjelaskan thermal scanner akan mendeteksi suhu tubuh para penumpang yang datang dari luar negeri. Apabila suhu tubuh penumpang melebihi manusia normal maka akan langsung diketahui.
“Alat ini sistemnya tracking. Bukan mendeteksi per satu orang. Jadi thermal scanner itu nantinya menembak secara computerized dan langsung di-tracking. Sehingga muncul di komputer terkait suhu tubuh para penumpang,” kata Fahroji.
Menurut Fahroji hingga saat ini di Bandara SMB II Palembang belum ditemukan ada penumpang dari luar negeri yang terdeteksi bersuhu tubuh tidak normal.
“Informasi KKP di lapangan, belum ada yang terdeteksi, jika nantinya ada yang terdeteksi maka KKP akan melakukan upaya isolasi dan diperiksa lebih lanjut,” ujarnya.
Sementara itu, KKP Palembang menjelaskan sesuai dengan prosedur yang ada thermal scanner sudah dipasang di setiap bandara, termasuk di Bandara SMB II Palembang. Diketahui sebelumnya, Bandara SMB II Palembang menerima kedatangan penumpang dari Singapura dan Malaysia.
Kepala KKP Palembang Amelia mengatakan walaupun tidak ada isu wabah virus tersebut thermal scanner tetap dipasang di Bandara SMB II, tepatnya di pintu kedatangan internasional.
"Namun dengan adanya isu ini maka kita mengaktifkan lagi pemeriksaan kesehatan penumpang. Kita menggunakan thermal scanner untuk mendeteksi apakah ada traveller dari luar negeri yang tertular penyakit tersebut," kata dia.
Meski belum ditemukan adanya kasus tersebut di Palembang, KKP Palembang tetap menjalankan SOP yang ada.
Pada 2019 ada beberapa penumpang yang dideteksi thermal scanner. Namun usai diperiksa, tidak ada satu pun yang tergolong suspect SARS atau Pneumonia, melainkan terjangkit penyakit lain.
"Jika thermal scanner mendeteksi ada penumpang yang memiliki suhu tubuh di atas manusia normal maka penumpang itu akan kita singkirkan untuk diisolasi. Thermal scanner ini bisa mendeteksi orang-orang di radius tertentu," ujarnya.
