Bisnis.com, JAKARTA– Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Utara (Sumut) tengah menjajaki kerja sama untuk pengolahan sampah dengan berbagai perusahaan di Amerika Serikat.
Hal tersebut merupakan bagian dari upaya penataan Kota Medan sebagai wajah Provinsi Sumut, setelah dideklarasikannya Medan Menuju Bebas Banjir Tahun 2020 oleh Gubernur Sumut Edy Rahmayadi.
Pada Rabu (16/10/2019), Sekretaris Daerah Pemprov Sumut Sabrina menerima audiensi Managing Director PT PetroRaya Resources Yales Vivadinar bersama rombongan di kantornya di Medan, sebagai bagian dari upaya penjajakan kerja sama tersebut.
PT PetroRaya Resources merupakan perusahaan konsultan energi yang menjembatani perusahaan pengelola energi dengan konsumen, memberikan jasa studi dan survey energi, studi infrastruktur energi, investasi energi, skema kerja sama energi, penjualan dan pembelian energi.
“Kami tentu sangat menyambut baik potensi kerja sama terkait pengolahan sampah. Apalagi, kalau sampah itu nantinya diolah menjadi energi. Manfaatnya menjadi ganda, satu sisi masalah sampah teratasi dan di sisi lain menghasilkan energi alternatif bagi kita,” ujar Sabrina, seperti dikutip dari keterangan resmi.
Namun, menurut Sabrina, masih perlu dilakukan penelusuran dan kajian lebih lanjut. Hal ini karena saat ini Pemprov juga telah menjalin kerja sama dengan investor Korea terkait pengelolaan sampah.
Baca Juga
“Jika memungkinkan, kami tertarik dengan penyediaan energi melalui solar sel atau panel surya. Mungkin bisa diuji coba penggunaannya untuk gedung kantor gubernur ini. Apalagi, rooftop kita di atas juga ada. Kalau kita mau mengkampanyekan clean energy, tentunya harus kita mulai dari kantor ini terlebih dulu,” katanya.
Dia juga menyarankan, agar teknis kerja sama dibahas dengan BUMD PT Pembangunan Prasarana Sumatera Utara (PPSU). “Mudah-mudahan kalau untuk kebaikan dan kepentingan masyarakat, dan sesuai dengan aturan yang ada, pasti kita dukung,” tutur Sabrina.
Sementara itu, Managing Director PT PetroRaya Resources Yales Vivadinar memaparkan bahwa salah satu mitra perusahaan mereka di Amerika Serikat memiliki teknologi pengelola sampah plastik, untuk mengubah sampah plastik menjadi energi solar statis, gas dan abu.
“Sampah plastik ini sangat parah. Sulit terurai dan sangat merusak untuk lingkungan. Untuk itu, kita memberikan solusi untuk menuntaskan masalah ini. Teknologi kita sederhana dan dan per harinya bisa mengelola 12 sampai 15 ton sampah,” jelasnya.
Perihal teknologi panel surya, Yales menyampaikan pihaknya akan mempertimbangkan potensi tersebut dan akan melakukan pembicaraan lebih lanjut dalam pertemuan bersama PT PPSU.