Bisnis.com, PEKANBARU – Pemprov Riau mengaku khawatir dengan kualitas udara setempat akibat mendapatkan kiriman kabut asap dari karhutla yang terjadi di provinsi tetangganya, terutama Sumatra Selatan (Sumsel) dan Jambi.
Gubernur Riau Syamsuar mengatakan titik api di daerah itu sudah tidak banyak, tapi malah mendapatkan kiriman kabut asap dari karhutla di wilayah tetangga.
“Titik api di Riau saat ini tidak banyak, hanya di Inhu, Inhil, Pelalawan, dan Meranti. Tapi di provinsi tetangga jumlah titik api cukup besar,” ujarnya Rabu (6/10/2019).
Menurut dia, daerah tetangga seperti Sumatra Selatan dan Jambi menjadi wilayah yang banyak terbakar di Sumatra. Karena itu dia mengkhawatirkan Riau akan terkepung asap kiriman dari karhutla di dua daerah tersebut, meski curah hujan di daerah itu saat ini mengalami peningkatan.
Meski demikian, pihaknya mengaku pemda tetap waspada karena status siaga karhutla di Riau masih diberlakukan sampai 31 Oktober 2019 mendatang.
Syamsuar berharap semua pihak terutama satgas karhutla dapat terus memberikan penyuluhan kepada masyarakat, agar tidak melakukan pembakaran lahan.
“Upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla tetap jadi prioritas pemda, dan kami harap seluruh elemen masyarakat Riau dapat mendukung, semoga Riau tetap aman dan kondusif,” ujarnya.
Adapun dalam beberapa hari terakhir, kualitas udara di Pekanbaru Riau mengalami penurunan akibat kabut asap kiriman dari Jambi dan Sumatra Selatan, hingga ke level sedang dan tidak sehat.