Bisnis.com, JAKARTA -- Bank Indonesia mendorong optimalisasi sumber ekonomi baru menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi, baik nasional maupun daerah, khususnya Provinsi Riau.
Seperti diketahui, Riau masih mengandalkan sektor pertanian dan pertambangan sebagai andalan pertumbuhan ekonomi.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Sugeng menuturkan pihaknya ingin mendorong sektor pariwisata, optimalisasi ekonomi digital, pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta dana wakaf untuk sektor produktif sebagai sumber ekonomi baru yang perlu dioptimalkan dalam menopang pertumbuhan ekonomi.
"Upaya mendorong sumber pertumbuhan ekonomi baru menjadi tantangan yang dihadapi Riau untuk mengurangi ketergantungan pada sektor tertentu dan menggali potensi sumber ekonomi baru lainnya," ungkapnya dalam serah terima jabatan (sertijab) Kepala Perwakilan BI Riau, Senin (25/3/2019).
Sertijab dilakukan kepada Decymus yang menggantikan Siti Astiyah sebagai Kepala Perwakilan BI Riau yang baru.
Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, Sugeng menambahkan BI senantiasa melakukan langkah-langkah penguatan peran Kantor Perwakilan (Kanwil) BI dengan memperkuat bauran kebijakan dan mendorong pengembangan sumber pertumbuhan ekonomi baru. Antara lain, dengan mendorong strategi pengembangan pariwisata dan mengoptimalkan potensi dari ekonomi digital.
"Dalam hal ini, dibutuhkan peningkatan produktivitas yang berasal dari optimalisasi inovasi dan penggunaan teknologi," ujarnya.
Ekonomi digital diproyeksi dapat menyumbang US$155 miliar terhadap PDB Indonesia dan pertumbuhan tenaga kerja sebesar 3,7 juta tenaga kerja pada 2025. Ekonomi digital juga dipandang mampu mengoptimalkan besarnya jumlah UMKM di Indonesia sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, ekonomi syariah juga memiliki potensi yang besar dalam mendorong perekonomian, melalui optimalisasi dana wakaf tunai untuk usaha produktif.
Lebih lanjut, Sugeng menyampaikan ada tiga poin penting kehadiran Kepala Perwakilan BI Riau. Pertama, pimpinan baru BI Riau diharapkan mampu meneruskan dan meningkatkan kontribusi BI di daerah, terutama dalam rangka mendorong kinerja perekonomian di Riau melalui peran sebagai strategic advisor yang kredibel dan dapat diandalkan di daerah.
Kedua, penguatan koordinasi dengan pemerintah daerah dalam wadah Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Ketiga, Kanwil BI Riau diharapkan selalu memenuhi kebutuhan uang rupiah di masyarakat dalam jumlah nominal yang cukup, jenis pecahan yang sesuai, tepat waktu, dan dalam kondisi yang layak edar hingga ke daerah terpencil.
Bank sentral menegaskan akan selalu mengoptimalkan peran dan tugasnya guna menata sekaligus memperkuat peran kantor BI di daerah dengan memperhatikan perkembangan, tantangan, dan potensi ekonomi di wilayah setempat.