Bisnis.com, MEDAN – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatra Utara memprediksi besaran inflasi daerah itu pada 2019 di kisaran 3,5 plus minus 1%.
"Inflasi Sumut di 2019 diprediksi tetap terkendali atau di kisaran 3,5 plus minus satu persen," ujar Pejabat Sementara Kepala BI Perwakilan Sumut Hilman Tisnawan di Medan pada Kamis (3/1/2019).
Prediksi itu mengacu pada perhitungan tekanan harga dari sisi permintaan akan tetap di level yang rendah sejalan dengan ekspektasi inflasi yang terjaga.
Menurut dia, pada 2019 laju inflasi kelompok bahan makanan serta transportasi diprediksi terkendali sejalan dengan konsistensi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dalam menjalankan program-program roadmap pengendalian harga.
"Ekspektasi inflasi memang perlu terus dijaga agar tetap terjangkar dalam sasaran inflasi," ungkap Hilman.
Dia menegaskan tantangan dari eksternal dipekirakan moderat sejalan dengan perkiraan perekonomian global yang masih lambat.
"Ke depan koordinasi dan sinergi antarinstansi melalui TPID dan Satgas Pangan perlu terus diperkuat sehingga konsumen mendapatkan harga yang wajar dan kesejahteraan petani meningkat," ucapnya.
Hilman menjelaskan meskipun menjadi sentra produksi, rantai distribusi dan perdagangan antardaerah komoditas pangan strategis perlu terus diawasi untuk mendukung ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi agar bahan pangan menjadi lebih terjaga.
"BI Sumut semakin yakin inflasi Sumut di 2019 tetap terkendali setelah inflasi sepanjang tahun 2018 sangat terjaga atau sebesar 1,23%," ujar Hilman.
Inflasi Sumut di 2018 jauh di bawah angka 2017 yang 3,20%. Inflasi Sumut di 2018 yang 1,23% itu juga jauh di bawah angka nasional yang sebesar 3,13%.