Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pusri Dukung Optimalisasi Sawah Rawa di Sumsel

PT Pupuk Sriwidjaja atau Pusri Palembang siap mendukung program optimalisasi sawah rawa seluas 200.000 hektare di Sumatra Selatan. Dukungan diwujudkan melalui penyaluran pupuk bagi petani di daerah tersebut.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, PALEMBANG – PT Pupuk Sriwidjaja atau Pusri Palembang siap mendukung program optimalisasi sawah rawa seluas 200.000 hektare di Sumatra Selatan.

Dukungan diwujudkan melalui penyaluran pupuk bagi petani di daerah tersebut.

Direktur Utama PT Pusri Palembang Mulyono Prawiro mengatakan kapasitas pabrik perseroan masih memungkinkan untuk menambah penyaluran produksi.

“Kapasitas kami yang ada sekarang ini 50% untuk PSO (public service obligation/subsidi) sementara sisanya ke komersil sehingga kami siap kalau ada tambahan alokasi bagi PSO,” katanya di sela acara jalan sehat yang diikuti manajemen PT Pusri dan masyarakat di lingkungan perseroan, Minggu (9/12/2018).

Mulyono mengemukakan produk Pusri berupa urea maupun NPK diyakini dapat meningkatkan produktivitas sawah rawa yang ada di Sumsel.

“Semuanya baik urea dan NPK cocok untuk sawah rawa tetapi bergantung dari alokasi pemerintah berapa banyak disiapkan. Harapannya seluruh pupuk untuk sawah rawa tersebut kami yang pasok,” katanya.

Seluas 200.000 hektare sawah rawa di Sumatra Selatan bakal dikembangkan dengan model pertanian modern untuk meningkatkan kesejahteraan petani setempat.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan petani yang dibantu dalam program bertajuk Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) itu berpotensi mendapat peningkatan pendapatan hingga 3 kali lipat.

"Kalau ini [program Serasi] berhasil, pendapatan petani Sumsel bisa naik jadi Rp12 triliun atau tiga kali lipat. Gagasan besarnya adalah koperasi dikorporasikan," kata Amran usai Rapat Koordinasi Serasi Kementerian Pertanian di Palembang, Kamis (6/12/2017).

Pengembangan program yang ditarget hingga 500.000 ha itu tersebar di Kabupaten Banyuasin, Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir (OKI).

Andi menjelaskan peningkatan pendapatan bisa terjadi karena bakal ada peningkatan produksi, produktivitas lahan dan intensitas pertanaman (IP) dari semula satu kali menjadi dua hingga tiga kali.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper