Bisnis.com, MEDAN – Tren penurunan ekspor karet dari Sumatra Utara masih kembali berlanjut pada September 2018 diakibatkan faktor eksternal dan internal.
Menurut data Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) ekspor karet Sumatra Utara, ekspor karet Sumut berupa karet remah (crumb rubber) pada September 2018 turun 2,3% menjadi 39.018 ton dari bulan sebelumnya 40.018 ton.
Sekretaris Gapkindo Sumut Edy Irwansyah menjelaskan ada dua faktor pemicu turunnya volume ekspor tersebut.
“Pertama, ini sejalan dengan berkurangnya permintaan dari negara-negara konsumen utama dan faktor kedua yakni penundaan pengiriman karena pasokan kurang,” katanya, Minggu (28/10/2018).
Di sisi lain, lanjut Edy, berkurangnya pasokan dari karet Sumatra Utara dan provinsi lain tidak berdampak pada peningkatan harga di pasar global.
“Keadaan ini diduga diakibatkan adanya kelebihan pasokan di pasar global dan permainan spekulan,” katanya.