Bisnis.com, MEDAN – Badan Pusat Statistik Sumatra Utara mencatat jumlah wisatawan asing yang datang ke Sumatra Utara pada Agustus 2018 mencapai 23.430 kunjungan.
Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 8,1% secara month to month (MtM) dibandingkan dengan realisasi kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada Juli 2018 sebesar 21.675 kunjungan.
Akan tetapi, capaian tersebut masih lebih rendah 13,76% secara year on year (YoY) dibandingkan dengan Agustus 2017 yang berjumlah 27.169 kunjungan.
Kepala BPS Sumut Syech Suhaimi menuturkan dilihat dari negara asalnya, wisman dari Malaysia menjadi masih mendominasi dengan jumlah 13.044 kunjungan atau sebanyak 55,67% dari total wisman ke Sumut.
Selain Malaysia, negara dengan kunjungan terbesar yakni Singapura dengan share 8,37%, Jerman 3,87%, China 3,5%, Perancis 2,48%, Belanda 2,27%, Australia 2,25%, Inggris 1,79%, India 1,58%, dan Amerika Serikat 1,38%.
“Jumlah wisman dari 10 negara tersebut memberikan porsi sebesar 83,17% dari total kedatangan wisman di Sumut pada Agustus 2018,” ujarnya di Medan, Senin (1/10/2018).
Pertumbuhan Wisman
Dari data BPS terungkap pada dasarnya kunjungan wisman dari 10 negara pasar utama tersebut selama Agustus 2018 mengalami kenaikan sebesar 11,74% (MtM) dan naik 41,52% (YoY.
Secara kumulatif sepanjang Januari – Agustus 2018, terjadi pertumbuhan wisman dari 10 pasar utama sebesar 10,07% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni dari 110.946 kunjungan menjadi 122.121 kunjungan.
Pasar yang mengalami pertumbuhan tertinggi sepanjang delapan bulan pertama tahun 2018 antara lain Perancis yang naik 32,52%, diikuti dengan kunjungan wisman asal Jerman (21,4%), Inggris (16,14%), Singapura (14,9%), India (13,34%), Malaysia (11,21%).
Akan tetapi, perkembangan tersebut sangat bertolakbelakang dengan kunjungan wisman dari negara-negara di luar 10 pasar utama yang terkoreksi cukup dalam yakni dari 13.400 kunjungan pada Agustus 2017 menjadi hanya 3.944 kunjungan pada Agustus 2018, atau anjlok 70,57% (YoY).
Sepanjang Januari – Agustus 2018, kunjungan wisman dari negara lain di luar 10 pasar utama tersebut hanya mencapai 26.207 kunjungan atau turun 57,67% dari periode yang sama tahun lalu sebesar 61.910 kunjungan.
“Kami tidak sampai memantau penyebab kunjungan wisman yang turun sepanjang Januari – Agustus 2018, tapi realita di lapangan ini masih menyangkut dengan infrastruktur yang memang masih perlu kita tingkatkan,” kata Syech Suhaimi.
Kapal Motor Tenggelam
Dia menduga turunnya kunjungan wisman ke Sumut sepanjang delapan bulan tahun ini juga berkaitan dengan peristiwa tenggelamnya kapal motor penumbang Sinar Bangun di perairan Danau Toba pada Juni 2018 silam.
Seperti diketahui Danau Toba merupakan salah satu destinasi pariwisata utama di Sumut dan merupakan salah satu kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) prioritas.
“Kami tidak tahu persis penyebabnya, tapi kejadian di Danau Toba sangat berpeluang menyebabkan turunnya kunjungan ini. Kondisi Gunung Sinabung juga memberikan pengaruh signifikan,” tuturnya.