Bisnis.com, BATAM – BP Batam akan menggaet konsorsium Pelindo untuk pengembangan pelabuhan Batuampar. Nilai investasi untuk pengembangan pelabuhan ini mencapai US$160 juta, atau sekitar Rp 2,16 triliun.
“Nantinya Pelindo akan bermitra dengan sejumlah pihak swasata dalam dan luar negeri,” ujar kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo.
Peningkatan kapasitas pelabuhan Batuampar menjadi prioritas BP Batam. Terutama perpanjangan dermaga utara dan penambahan fasilitas crane.
Rencananya kapasitas pelabuhan ini akan ditambah dari sekitara 400 ribu TEUs menjadi 3 sampai 4 kali lipatnya.
Saat ini menurut Lukita pelabuhan Batuampar sudah tertinggal jauh dibanding pelabuhan lain yang ada di Asean. Padahal Batuampar menjadi salah satu andalan utama Batam untuk menopang aktifitas lalu lintas barang.
Pengembangan Batuampar jadi salah harga mati karena Batam merancang pengembangan pusat Logistik Regional. Tanpa pelabuhan yang memadai, cita-cita ini sulit untuk direalisasikan.
Di lain pihak, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) telah membentuk perusahaan patungan yang bakal menekuni bisnis pengelolaan terminal di akhir tahun lalu.
Penandatanganan kerjasama ini dilakukan oleh Direktur Utama PT IPC Terminal Petikemas M. Adji dan Akhmad Hidayat Alcaff selaku Direktur Utama PT Prima Indonesia Logistik.
IPC Terminal Petikemas adalah anak usaha Pelindo II, sedangkan Prima Indonesia Logistik merupakan anak usaha Pelindo I.
Perusahaan ini bakal mengelola terminal di Pelabuhan Batu Ampar, Kepulauan Riau. Total investasi perusahaan patungan ini bakal mencapai US$600 juta dalam jangka panjang.
Direktur Utama Pelindo II Elvyn G. Massassya menekankan perusahaan patungan merupakan bentuk konkret dari sinergi BUMN.
"Sinergi ini kami harapkan bisa membuat pengelolaan Pelabuhan Batu Ampar lebih profesional dan dapat bersaing dengan pelabuhan internasional," ujar Elvyn.