Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prabowo Sebut Sumsel Punya Potensi Lahan Sawah Baru hingga 1 Juta Hektare

Presiden Prabowo meninjau langsung lokasi lahan rawa yang kini dapat disulap menjadi area persawahan mencapai luasan sekitar 100.000 hektare.
Presiden Prabowo Subianto saat kunjungan kerja ke Sumatra Selatan, Rabu (23/4/2025). /Bisnis-Husnul
Presiden Prabowo Subianto saat kunjungan kerja ke Sumatra Selatan, Rabu (23/4/2025). /Bisnis-Husnul

Bisnis.com, PALEMBANG -- Presiden Prabowo Subianto menyebut Provinsi Sumatra Selatan memiliki potensi mengolah lahan baru seluas 1 juta hektare untuk memproduksi padi.

Dalam kunjungannya ke Sumatra Selatan (Sumsel), Prabowo meninjau langsung lokasi lahan rawa yang kini dapat disulap menjadi area persawahan mencapai luasan sekitar 100.000 hektare.

Namun, menurutnya, potensi penanaman di lahan rawa Sumsel masih mampu ditingkatkan hingga mencapai 1 juta hektare. 

"Itu (1 juta hektare) di Sumsel saja, dan sebagian besar itu adalah rawa atau daerah lahan yang sebelumnya tidak produktif," ungkapnya saat sambutan kegiatan Gerakan Indonesia Menanam (Gerina), Rabu (23/4/2025).

Dia menilai langkah itu juga semakin mudah direalisasikan dengan adanya teknik modern penanaman benih padi menggunakan drone. Sehingga proses penanaman dapat dilaksanakan dengan lebih efisien dan efektif.

"Jadi yang tadinya satu hektare butuh waktu 25 hari dengan cara tradisional, sekarang bisa mengolah 25 hektare dalam satu hari," katanya.

Prabowo mengklaim bahwa produksi di Indonesia selama 3 sampai 4 bulan ini sangat melimpah. Akan tetapi persoalan yang dihadapi saat ini adalah ketersediaan gudang yang memadai untuk menampung hasil panen dari para petani tersebut.

Oleh karena itu, kata Prabowo, diperlukan solusi jangka pendek, menengah hingga jangka panjang.

Seperti untuk jangan menengah, dia berencana untuk membangun gudang improvisasi dengan memanfaatkan lahan-lahan yang tidak terpakai.

"Gudang sementara yang tidak terlalu mahal, gunakan lahan TNI, POLRI maupun pemerintah yang ada, pokoknya setiap hasil petani harus bisa disimpan dan diamankan untuk digunakan sebaik-baiknya," jelas Prabowo.

Dia juga menuturkan dengan kinerja produksi yang cukup baik, terdapat sejumlah negara yang melakukan pendekatan untuk meminta pengiriman beras. 

“Saya izinkan dan saya perintahkan kirim beras ke mereka (negara) dan jika perlu atas dasar kemanusiaan kita jangan terlalu cari untung besar yang penting ongkos produksi, ongkos angkutan dan administrasi kembali,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper