Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Disperindag: Sumbar Menjadi Pemasok Kelapa ke Berbagai Daerah di Indonesia

Persoalan kelangkaan dan mahalnya harga kelapa diduga adanya pergerakan penjualan kelapa hasil panen di Ranah Minang dijual ke berbagai daerah di Indonesia.
Proses pengolahan kelapa/Bisnis
Proses pengolahan kelapa/Bisnis

Bisnis.com, PADANG - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sumatra Barat menyebutkan persoalan kelangkaan dan mahalnya harga kelapa diduga adanya pergerakan penjualan kelapa hasil panen di Ranah Minang dijual ke berbagai daerah di Indonesia.

Kepala Disperindag Sumbar Novrial mengatakan pihaknya memang tidak mencatat secara pasti terkait perdagangan kelapa dari Sumbar, namun ada pergerakan bahwa kelapa yang dipanen di Sumbar ini dijual hingga ke berbagai daerah, baik di wilayah Sumatra maupun yang ada di Pulau Jawa.

“Kami berwenang untuk datang perdagangan itu pangan atau bahan pokok. Untuk kelapa ini memang kami tidak punya data yang pasti. Tapi dari pantauan pergerakan penjualan, memang betul banyak kelapa Sumbar dijual ke luar daerah,” katanya, Senin (21/4/2025).

Dia menyebutkan persoalan naiknya harga kelapa itu, Disperindag masih melakukan peninjauan di pasar-pasar. Namun dari keterangan sejumlah pedagang, pasokan kelapa yang masuk ke pasar lagi berkurang, dan tidak seperti biasanya.

“Kelangkaan ini kami menduga akibat dari banyaknya kelapa dari Sumbar yang malah banyak dijual ke luar daerah, sehingga membuat kebutuhan kelapa di dalam daerah jadi terganggu,” tegasnya.

Di satu sisi, Novrial juga menduga munculnya tren usaha kelapa muda, juga membuat sedikitnya kelapa tua yang bisa dipanen. Karena melihat banyak tempat yang muncul berjualan kelapa muda, mulai dari pedagang kaki lima di kawasan pantai yang ada wisata, hingga ke usaha yang bentuknya sekelas restoran atau kafe.

Menyikapi kondisi ini, melihat kondisi harga kelapa yang naik dan ketersediaan yang langka, Novrial menjelaskan hal tersebut tidak hanya terjadi di Sumbar, tapi sudah nasional, dan bahkan banyak negara juga tengah mengalami persoalan yang sama.

Salah seorang pedagang santan kelapa di Pasar Raya Padang, Emon mengatakan pada hari Senin (21/4) ini harga kelapa per butir Rp12.000 dan bila untuk harga santan pekat Rp20.000 per kg. Harga kelapa itu memang mengalami kenaikan sejak Ramadan, dan kemudian semakin naik usai lebaran bahkan sampai bulan April 2025.

“Kenaikannya sudah mulai dari rasakan sewaktu Ramadan. Karena sebelum Ramadan itu santan kelapa Rp12.000 per kg dan kini naik menjadi Rp20.000 per kg,” jelasnya.

Menurutnya salah satu penyebab naiknya harga kelapa maupun santan kelapa itu, akibat mulai sulitnya mendapat buah kelapa dari pengepul. “Sulit sekarang dapat buah kelapa tua ini, berebut malah sesama pedagang santan kelapa lainya,” ujar dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper