Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sumbar Impor Bahan Bakar Mineral dari Malaysia

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024 Provinsi Sumatra Barat melakukan impor bahan bakar mineral dari Malaysia.
Suasana bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/1/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Suasana bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/1/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, PADANG - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024 Provinsi Sumatra Barat melakukan impor bahan bakar mineral dari Malaysia.

Kepala BPS Sumbar Sugeng Arianto mengatakan melihat secara nilai impor yang tercatat di KPPBC (Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai) Padang selama Maret 2024 sebesar US$41,46 juta, mengalami penurunan sebesar 26,01% dibandingkan dengan impor Februari 2024 yang tercatat senilai US$56,03 juta.

"Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya nilai impor pada Maret 2024 turun 16,22%. Penurunan yang cukup besar untuk impor ini," katanya, Jumat (3/5/2024).

Dia menjelaskan pada Maret 2024, komoditas yang paling banyak diimpor pada golongan bahan bakar mineral (HS 27) yakni motor spirit, unleaded, of RON 90 and above but below RON 97, unblended (US$27,46 juta).

Selanjutnya pada golongan gandum (HS 10) komoditas yang diimpor adalah semi-milled or wholly milled rice, whether or not polished or glazed, other than hs code 10063030 to 10063091 sebesar US$5,74 juta

"Dari total impor pada Maret 2024 terlihat impor terbesar berasal dari Malaysia senilai US$18,52 juta," jelasnya.

Sugeng merinci impor dari Malaysia ini didominasi oleh golongan bahan bakar mineral (HS 27), yaitu motor spirit, unleaded, of RON 90 and above but below RON 97, unblended.

Secara kumulatif, impor Sumbar pada Januari – Maret 2024 didominasi asal Malaysia, yaitu 41,70% dari total impor. Selain datang dari Malaysia, impor ke Sumbar juga datang dari Singapura dan Brazil.

Menurutnya sebagian besar impor tersebut merupakan golongan bahan baku/penolong. Impor golongan bahan baku/penolong ini mengalami penurunan sebesar 22,71% dibanding dengan bulan sebelumnya.

Impor pada Maret 2024 senilai US$41,46 juta itu, kata Sugeng, sebagian besar melalui pelabuhan bongkar Teluk Bayur.

"Tapi untuk impor melalui pelabuhan bongkar Teluk Bayur ini mengalami penurunan 26,37% dibandingkan bulan sebelumnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper