Bisnis.com, PADANG - Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan PT Bank Nagari mendapat respons yang baik dari masyarakat.
Buktinya baru berjalan sekitar 2,5 bulan atau sejak Februari - April 2023, KUR yang telah disalurkan Bank Nagari senilai Rp634,3 miliar.
Direktur Utama Bank Nagari Muhammad Irsyad mengatakan pada tahun ini Bank Nagari mendapat alokasi plafon KUR dari pemerintah sebesar Rp2,5 triliun.
"Jadi kita memang terbilang cukup cepat mendapat izin dari pemerintah pusat untuk menyalurkan KUR ini, setelah dinilai layak SOP dan lain halnya. Makanya kita langsung tancap gas menyalurkan KUR ini kepada para pelaku usaha super mikro, usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah yang sudah menunggu-nunggu sejak awal tahun 2023 yang lalu," katanya dalam keterangan tertulis, Minggu (7/5/2023).
Dia menyebutkan permintaan para pelaku usaha terhadap skim KUR di Bank Nagari mendapat respons yang baik. Hal ini terlihat dari realisasi KUR Bank Nagari, dimana baru lebih kurang dalam tempo 2,5 bulan sejak pertengahan Februari 2023 yang lalu sampai akhir April 2023, maka penyaluran KUR Bank Nagari sudah mencapai 4.020 orang dengan total plafon yang diperjanjikan mencapai Rp634,3 miliar.
"Realisasi itu merupakan realisasi gabungan dari KUR Konvensional dan KUR Syariah," ujarnya.
Menurutnya dalam penyaluran KUR saat ini diprioritaskan kepada pelaku usaha yang belum pernah mendapatkan pinjaman KUR.
Dikatakannya hal ini juga seiring dengan harapan pemerintah untuk mendorong penyaluran KUR kepada pelaku usaha yang belum pernah mendapatkan akses pinjaman komersial dari perbankan dan terkhusus bagi debitur yang sudah pernah dan sedang menikmati KUR sebelumnya didorong untuk naik kelas dalam rangka menyukseskan program pemerintah yaitu UMKM naik kelas.
Sementara itu, Direktur Kredit dan Syariah Bank Nagari Gusti Candra menambahkan bahwa Bank Nagari akan senantiasa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan pelaku usaha yang membutuhkan KUR.
Kriteria dan dokumen persyaratan untuk mendapatkan KUR di Bank Nagari sangat mudah dan tidak rumit, yang penting jaga kualitas diri yaitu tidak punya pinjaman yang menunggak atau macet sebagaimana tercatat di data based Sistem Layanan Informasi Keuangan- Otoritas Jasa Keuangan (SLIK-OJK), dulunya dikenal dengan BI-Checking.
Kemudian punya KTP elektronik (e-KTP) dan mempunyai usaha produktif minimal 6 bulan.
"Untuk syarat-syaratnya itu, bisa ditanya langsung ke kantor cabang Bank Nagari yang terdepat," sebut dia.
Selain itu, pemerintah juga memberikan kemudahan kepada pelaku usaha super mikro yakni untuk plafond KUR sampai dengan Rp10 juta. Dimana bagi yang pendirian usahanya kurang dari 6 bulan, tetap dapat mengakses KUR Super Mikro dengan syarat harus memenuhi salah satu persyaratan yaitu mengikuti pendampingan, atau mengikuti pelatihan kewirausahaan atau pelatihan lainnya, atau tergabung dalam Kelompok Usaha, atau memiliki anggota keluarga yang telah mempunyai usaha produktif dan layak.
KUR Super Mikro mempunyai tarif suku bunga atau tarif margin hanya 3 persen per tahun. Kemudian KUR Mikro dan KUR Kecil yaitu plafon diatas Rp10 juta sampai dengan Rp500 juta suku bunga atau tarif marginnya setara 6 persen per tahun untuk debitur yang baru pertama kali mendapatkan KUR.
Serta setara 7 persen per tahun untuk debitur yang mendapatkan KUR kedua kali, setara 8 persen per tahun untuk debitur yang mendapatkan KUR ketiga kali, dan selanjutnya setara 9 persen per tahun untuk debitur yang mendapatkan KUR keempat kali.
Gusti Candra menegaskan bahwa persyaratan agunan di KUR tetap dipertahankan kemudahannya, dan nasabah tidak perlu khawatir karena memang KUR ditujukan kepada pelaku usaha yang berkarakter baik dan usahanya butuh permodalan, namun punya keterbatasan penyediaan agunan tambahan yang cukup.
Untuk itu, Bank Nagari mengimbau pelaku UMKM mulai dari sekarang segera berkunjung, berkenalan dan berkonsultasi dengan para personel kredit/pembiayaan Bank Nagari di kantor Bank Nagari terdekat dengan tempat tinggal atau tempat usaha.
Dengan bersilaturahmi akan lebih mudah memahami dan mendapatkan saran-saran dari Bank. Disamping itu nantinya masyarakat juga akan dikunjungi oleh petugas-petugas kredit/pembiayaan Bank Nagari yang mobile di lapangan.