Bisnis.com, PALEMBANG – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) mencatat inflasi pada periode Maret 2023 berdasarkan gabungan dua kota IHK yaitu Palembang dan Lubuklinggau sebesar 0,20 persen.
Dilihat secara tahun ke tahun, inflasi Sumsel sebesar 4,92 persen atau lebih kecil dibanding nasional yang mengalami inflasi sebesar 4,97 persen (year to year).
Kepala BPS Sumsel Zulkifli mengatakan terdapat tiga komoditas utama yang menjadi penyumbang terbesar dalam inflasi Sumsel. Ketiga kelompok itu adalah makanan, minumann dan tembakau, kelompok transportasi dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya.
Kelompok makanan, minuman dan tembakau menyumbangkan inflasi sebesar 0,35 persen dengan andil sebesar 0,11 persen. Hal itu dipengaruhi oleh beberapa komoditas penting seperti daging ayam ras yang mengalami kenaikan pada saat bulan Ramadan.
"Kenaikan terbesar juga diikuti oleh kelompok transportasi sebesar 0,61 persen yang juga dipengaruhi oleh kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan kenaikan tarif udara," kata Zulkifli, Senin (3/4/2023).
Selain itu, kata Zulkifli, kelompok ketiga yang menjadi penyumbang terbesar datang dari perawatan pribadi dan jasa lainnya yang mengalami kenaikan sebesar 0,36 persen. Menurutnya hal itu dipengaruhi oleh harga emas yang naik sebesar 0,36 persen.
Meski begitu, Zulkifli mengatakan pengendalian harga di Sumsel sudah berjalan baik. Karena melihat dari posisi bulan Ramadan umumnya akan terjadi peningkatan harga yang signifikan.
"Kondisi inflasi bulan Ramadan pada tahun 2022 mengalami kenaikan yang cukup signifikan yaitu sebesar 0,95 persen. Sementara saat ini (Ramadan bulan Maret) Sumsel masih berhasil di angka 0,20 persen," tutupnya. (K64)