Bisnis.com, PADANG - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Oktober 2022 terjadi inflasi (year on year/yoy) di Provinsi Sumatra Barat sebesar 7,87 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 113,96.
Namun melihat secara (month to month/mtm) pada Oktober 2022 itu terjadi deflasi sebesar 0,22 persen dan tingkat inflasi (year to date/ytd) atau tahun berjalan Oktober 2022 sebesar 6,71 persen.
"Pada September 2022 inflasi tahun berjalan di angka 6,95 persen. Lalu pada Oktober turun menjadi 6,71 persen," kata Kepala BPS Sumbar Herum Fajarwati, Selasa (1/11/2022).
Dia menjelaskan kendati Kota Bukittinggi pernah mencatatkan sebagai daerah inflasi tertinggi secara nasional pada September 2022 kemarin yakni 1,87 persen, tapi pada Oktober 2022 inflasi Bukittinggi jadi -0,25 persen.
Herum menyebutkan bila melihat pada Oktober 2022 inflasi (yoy) Kota Padang sebesar 7,92 persen dan Kota Bukittinggi sebesar 7,49 persen. Secara agregat, inflasi (yoy) Sumbar (gabungan 2 kota) sebesar 7,87 persen.
Inflasi (yoy) di Sumbar terjadi karena adanya kenaikan IHK pada semua kelompok pengeluaran, yakni kelompok transportasi. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga. Serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran.
Lalu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya. Serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga. Kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya.
Kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan. Kelompok kesehatan sebesar 2,34 persen. Kelompok pendidikan, dan kelompok pakaian dan alas kaki.
Herum menjelaskan kelompok yang dominan memberikan andil inflasi yoy Sumbar Oktober 2022 adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Kelompok transportasi. Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga. Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,52 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya masing-masing sebesar.
Kelompok pakaian dan alas kaki. Kelompok pendidikan. Kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan. Kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya, dan kelompok kesehatan.
Sedangkan secara mtm, kelompok yang dominan memberikan andil deflasi Sumbar Oktober 2022 adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan.
Selanjutnya, kelompok yang dominan memberikan andil inflasi adalah kelompok transportasi. Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran. Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya. Kelompok pakaian dan alas kaki. Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, serta kelompok pendidikan.
"Sementara untuk kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga. Kelompok kesehatan, serta kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya memberikan andil yang tidak dominan," jelas Herum.
Dia menyatakan beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga dan memberikan andil dominan terhadap inflasi yoy Sumbar Oktober 2022 seperti bensin, angkutan udara, beras, cabai merah, bahan bakar rumah tangga, telur ayam ras, mobil, rokok kretek filter, sabun detergen bubuk/cair, bawang merah, dan beberapa komoditas lainnya.
"Beras ini terdiri memiliki andil terhadap inflasi Sumbar 0,18. Beras adalah komoditas pemberi andil terbesar, setelah ikan tongkol, angkutan udara, dan bensin," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
_1673406333.jpg?w=348&h=261)
