Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gubernur Sumsel Bakal Terbitkan Regulasi Baru untuk Harga Sawit Petani

Gubernur Sumsel Herman Deru berencana menerbitkan regulasi baru untuk mengurangi ketimpangan harga jual tandan buah segar atau TBS sawit milik petani.
Pekerja menata kelapa sawit saat panen di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor, Minggu (30/8/2020). Badan Litbang Kementerian ESDM memulai kajian kelayakan pemanfaatan minyak nabati murni (crude palm oil/CPO) untuk pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) hingga Desember 2020. Bisnis/Arief Hermawan P
Pekerja menata kelapa sawit saat panen di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor, Minggu (30/8/2020). Badan Litbang Kementerian ESDM memulai kajian kelayakan pemanfaatan minyak nabati murni (crude palm oil/CPO) untuk pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) hingga Desember 2020. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, PALEMBANG – Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru berencana menerbitkan regulasi baru untuk mengurangi ketimpangan harga jual tandan buah segar atau TBS sawit milik petani di provinsi itu.

Deru mengatakan dirinya bakal mengeluarkan surat keputusan (SK) dan peraturan gubernur (pergub) terkait harga sawit.

“Hal itu untuk menyelaraskan harga sawit yang sesuai dengan SK Menteri sehingga lebih tajam,” katanya, Senin (8/8/2022).

Dia melanjutkan upaya tersebut tak lain untuk meningkatkan kesejahteraan petani sawit.

Melalui SK maupun Pergub tersebut, secara tak Deru berupaya agar harga jual sawit tidak ada ketimpangan di setiap daerah.

"Jangan ada ketimpangan dan hanya memperbandingkan sana- siniterkait harga sawit tersebut. Jadi nantinya ada acuan yang sesuai," terangnya.

Oleh karena itu, gubernur pun mengajak semua pihak termasuk Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sumsel untuk mendorong kesejahteraan para petani sawit. 

"Apkasindo harus jadi jembatan bagi kepentingan petani. Jembatan petani dengan perusahaan kelapa sawit sampai dengan industri hilirnya seperti minyak goreng, maupun jembatan ke pemerintah," katanya.

Diketahui, pemerintah sendiri memang mempunyai program replanting atau peremajaan sawit dan hal itu tentu harus mendapat dorongan dari Apkasindo sehingga dapat dimanfaatkan para petani.

Bahkan, dia juga mendorong agar Apkasindo mendirikan pabrik kelapa sawit (PKS) sendiri untuk menampung (TBS) sawit yang dihasilkan para petani.

"Dengan adanya pabrik tersebut, Apkasindo dapat lebih mandiri dan terus bergantung dengan pihak lain sehingga bisa langsung diolah menjadi CPO. Paling tidak daya tahan CPO itu lebih lama dari TBS," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper