Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Gabah Kering Panen di Sumut Turun 1,01 Persen pada Maret 2022

Harga yang sebelumnya Rp4.764 per kilogram menjadi Rp4.716 per kilogram. Dengan demikian, terjadi penurunan sebesar 1,01 persen.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, MEDAN - Harga rata-rata Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani Sumatra Utara mengalami penurunan pada Maret 2022. 

Harga yang sebelumnya Rp4.764 per kilogram menjadi Rp4.716 per kilogram. Dengan demikian, terjadi penurunan sebesar 1,01 persen.

"Jadi ketika kami memonitor di lapangan terkait harga rata-rata gabah di tingkat petani, kami mendapat informasi bahwa GKP kita tercatat sebesar Rp4.716 per kilogram. Terjadi penurunan 1,01 persen dibanding bulan sebelumnya," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Utara Nurul Hasanudin, Minggu (3/4/2022).

Walau harga rata-rata GKP turun, namun peningkatan terjadi pada harga rata-rata Gabah Kering Giling (GKG) di tingkat petani Sumatra Utara.

Kenaikannya tercatat 0,18 persen, yaitu dari Rp5.393 per kilogram pada Februari 2022 menjadi Rp5.402 per kilogram pada Maret 2022.

Di tingkat petani, harga gabah tertinggi pada Maret 2022 adalah senilai Rp5.900 per kilogram yang berasal dari gabah kualitas GKG varietas Ciherang di Kabupaten Serdang Bedagai dan GKG varietas Inpari dan Ciherang di Kabupaten Batu Bara. 

Sedangkan harga terendah tercatat senilai Rp4.200 per kilogram yang berasal dari Gabah Kualitas Rendah varietas Ciherang di Kabupaten Simalungun.

Di tingkat penggilingan, harga gabah tertinggi terpantau senilai Rp6.100 per kilogram yang berasal dari gabah kualitas GKG varietas Inpari dan Ciherang di Kabupaten Batu Bara.

Sedangkan harga terendah senilai Rp4.250 per kilogram berasal dari Gabah Kualitas Rendah varietas Ciherang di Kabupaten Simalungun.

Survei Harga Produsen Gabah yang dilakukan BPS di Sumatra Utara pada Maret 2022 telah mencatat 119 observasi transaksi penjualan di 13 kabupaten terpilih.

Komposisi terbanyak didominasi oleh GKP sebanyak 60 observasi atau 50,42 persen, diikuti oleh Gabah Kualitas Rendah sebanyak 30 observasi atau 25,21 persen, dan Gabah Kualitas GKG sebanyak 29 observasi atau 24,37 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper