Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ajaib! Usai Heboh Temuan Satgas Pangan, Harga Minyak Goreng di Kota Medan Tiba-tiba Turun

Penurunan harga kompak dilakukan sejumlah pedagang di lima pasar tradisional. Antara lain Pasar Sukaramai, Pasar Aksara, Pusat Pasar, Pasar Brayan.
Seorang pengecer, Ida (kiri) bersama pengamat ekonomi Gunawan Benjamin saat memperlihatkan produk minyak goreng di toko tradisional, Senin (21/2/2022)./Bisnis-Nanda Fahriza Batubara
Seorang pengecer, Ida (kiri) bersama pengamat ekonomi Gunawan Benjamin saat memperlihatkan produk minyak goreng di toko tradisional, Senin (21/2/2022)./Bisnis-Nanda Fahriza Batubara

Bisnis.com, MEDAN - Beberapa hari usai temuan Satuan Tugas (Satgas) Pangan Sumatra Utara menjadi heboh, harga minyak goreng di sejumlah pasar tradisional Kota Medan dan sekitarnya mendadak turun.

Penurunan harga kompak dilakukan sejumlah pedagang di lima pasar tradisional. Antara lain Pasar Sukaramai, Pasar Aksara, Pusat Pasar, Pasar Brayan.

Harga minyak goreng jenis curah bahkan turun signifikan menjadi Rp15.750 per liter. Padahal, beberapa hari lalu harganya masih Rp19.500 per liter.

Ida, seorang pengecer di toko tradisional, sempat terkejut saat mengetahui harga minyak goreng curah turun pada hari ini. Ida pun kini dapat menjualnya seharga Rp15.750 per liter kepada para pembeli.

"Tadi saya beli harganya turun. Jadi sekarang saya bisa jual Rp15.750. Tapi harapannya, kalau bisa terus turun lagi sampai Rp11.500 sesuai yang ditetapkan pemerintah," kata Ida.

Selain minyak goreng jenis curah, harga minyak goreng kemasan dengan merek tertentu juga turun pada hari ini. Minyak goreng kemasan kini dijual dengan rentang harga Rp17.000-Rp18.000 per liter. Harganya menurun sekitar Rp1.000-Rp1.500 per liter dibanding beberapa hari lalu.

Menurut pengamat ekonomi asal Universitas Islam Negeri Sumatra Utara Gunawan Benjamin, harga minyak goreng di sejumlah pasar tradisional Kota Medan hari ini memang mengalami penurunan. Khususnya untuk jenis curah.

Minyak goreng jenis curah, kata Gunawan, menjadi yang paling menyesuaikan dengan fluktuasi harga minyak kelapa sawit dunia.

Padahal, harga Crude Palm Oil (CPO) global hari ini dipatok lebih dari RM5.500 per ton.

"Namun anehnya harga minyak goreng curah anjlok pada hari ini. Meski demikian, harganya masih beragam harganya dijual di pasar tradisional. Yang paling mahal ada dikisaran Rp18.000 per liter," kata Gunawan.

Gunawan mengatakan, penurunan harga minyak goreng ini tentu menjadi kabar bahagia bagi para konsumen. Walaupun harganya belum seusai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Di sisi lain, Gunawan menduga temuan Satgas Pangan soal 1,1 juta kilogram minyak goreng di gudang produsen beberapa waktu lalu juga turut mempengaruhi penurunan harga hari ini.

"Ya bisa saja ini memang dampak dari temuan tersebut. Sehingga harga minyak goreng mengalami penurunan. Yang paling penting pemerintah atau Satgas Pangan terus bekerja untuk menemukan kemungkinan praktik penimbunan serupa," katanya.

Pada Jumat (18/2/2022) lalu, Satgas Pangan Sumatra Utara menemukan sekitar 1,1 juta kilogram produk minyak goreng kemasan menumpuk dalam gudang suatu produsen di Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, Jumat (18/2/2022).

Tumpukan ditemukan tatkala kelangkaan minyak goreng subsidi seharga Rp14.000 ribu terjadi di berbagai pasar tradisional maupun retail modern.

Temuan serupa juga didapatkan petugas Direktorat Kriminal Khusus Polda Sumatra Utara. Setidaknya ada tiga gudang yang ditemukan masih memiliki banyak stok minyak goreng di gudang tersebut.

Antara lain di gudang milik PT Indomarco Prismatama. Di sini, petugas mendapati minyak goreng kemasan 1 liter merek Parveen sebanyak 1.184 kotak atau 23.680 pcs.

Petugas juga mendapati minyak goreng dengan merek dan ukuran kemasan yang sama sebanyak 1.121 karton atau 22.420 pcs di gudang milik PT Sumber Alafaria Trijaya Tbk.

Kemudian di gudang milik PT Salim Ivomas Pratama Tbk ditemukan minyak goreng merek Bimoli sebanyak 25.361 kotak.

Atas temuan ini, kepolisian berencana meminta klarifikasi dari para pihak produsen bersangkutan pada hari ini, Senin (21/2/2022). Namun belum diketahui apakah rencana itu jadi dilakukan.

"Nanti kita cek," kata Kabid Humas Polda Sumatra Utara Kombes Pol Hadi Wahyudi kepada Bisnis.

Sementara itu, Kantor Wilayah I Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) juga menjadwalkan koordinasi dengan Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Pemprov Sumatra Utara untuk membahas soal temuan 1,1 juta kilogram minyak goreng yang di gudang produsen.

KPPU turut menyelidiki dugaan kartel atau spekulan yang sengaja "bermain" sehingga menyebabkan minyak goreng subsidi langka di tengah masyarakat.

"Secara khusus terkait masalah penimbunan, KPPU saat ini masih mendalami apakah ada keterkaitan dengan penyelidikan dugaan kartel yang dilakukan oleh KPPU pusat. Terkait dengan masalah temuan Satgas Pangan sudah kami koordinasikan ke pusat untuk melengkapi data penyelidikan," kata Kepala Kantor Wilayah I KPPU Ridho Pamungkas kepada Bisnis.

Sementara itu, Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi berharap temuan Satgas Pangan berupa 1,1 juta kilogram minyak goreng kemasan yang menumpuk di gudang produsen saat kelangkaan terjadi tidak menyebabkan kegaduhan di tengah masyarakat.

Sebab, saat ini aparat yang tergabung dalam Satgas Pangan sedang mendalami temuan ini secara hukum. Edy juga mengaku tidak terlalu paham dengan kasus ini lantaran hanya mendengar laporan dari jajarannya.

Yang jelas, kata Edy, kelangkaan minyak goreng dengan HET Rp14.000 terjadi di pasaran. Bukan hanya di Sumatra Utara, namun juga di banyak daerah lainnya di Indonesia.

Sekali lagi, Edy menyerahkan temuan ini ke penegak hukum. Dia juga enggan berspekulasi tentang dugaan praktik penimbunan untuk tujuan tertentu.

"Tapi tolong jangan buat gaduh. Ya kalau iya, kalau tidak? Nanti jadi repot semuanya karena semua harus dilayani," kata Edy saat meresmikan lokasi isolasi terpadu pasien Covid-19 di Asrama Haji Medan, Senin (21/2/2022).

Berdasar laporan yang diperolehnya, Edy mendengar bahwa produsen pemilik stok minyak goreng di gudang tersebut akan segera mendistribusikannya.

"Yang saya dengar, itu (minyak goreng) dalam jangka waktu 1 atau 2 hari keluar-masuk minyak dari tempat tersebut. Karena peruntukkannya untuk rumah-rumah makan, untuk mall dan lainnya," ujar Edy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper