Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gubernur Riau Minta Pertamina Bangun Politeknik di Dumai

Jadi menurutnya jika Pertamina hanya menjadikan Riau sebagai objek untuk mencari keuntungan, tanpa meninggalkan legacy yang baik bagi masyarakat Riau, tentu sangatlah keterlaluan.
Gubernur Riau Syamsuar (kiri) bersama Rektor Universitas Pertamina Prof. IGN Wiratmaja Puja (kanan) usai menandatangani nota kesepahaman kerjasama pengembangan SDM masyarakat Riau. Pemprov Riau meminta Pertamina untuk membangun Politeknik di Dumai guna membangun SDM yang unggul di bidang migas di Provinsi Riau. /Istimewa
Gubernur Riau Syamsuar (kiri) bersama Rektor Universitas Pertamina Prof. IGN Wiratmaja Puja (kanan) usai menandatangani nota kesepahaman kerjasama pengembangan SDM masyarakat Riau. Pemprov Riau meminta Pertamina untuk membangun Politeknik di Dumai guna membangun SDM yang unggul di bidang migas di Provinsi Riau. /Istimewa

Bisnis.com, PEKANBARU - Pemerintah Provinsi Riau menyatakan hingga saat ini, sekira 42 persen produksi minyak nasional masih berasal dari wilayah Riau.

Gubernur Riau Syamsuar mengatakan bahkan, Riau menjadi salah satu daerah yang memberikan kontribusi terbesar bagi devisa negara. Sementara sebagian besar sumur minyak yang ada di Riau dikelola dan dikuasai oleh PT Pertamina. Oleh sebab itu, dia menilai sangatlah wajar jika Pertamina memberikan perhatian yang lebih untuk pembangunan Negeri Lancang Kuning.

Pernyataan ini disampaikan Syamsuar saat menjadi Keynote Speaker pada Dies Natalis ke-6 Universitas Pertamina (UP), di Jakarta serta penandatanganan MoU terkait kerjasama di bidang pendidikan antara Gubri dan Rektor Universitas Pertamina, Prof IGN Wiratmaja Puja, Ph.D yang disiarkan secara virtual.

"Pertamina ini ada di hampir 12 kabupaten/kota di Riau. Ada di Bengkalis, Siak, Rohul, Rohil, Kampar, Inhu dan Pelalawan. Pelabuhan minyak juga ada di Dumai, kantornya ada di Pekanbaru," ujar Syamsuar Rabu (2/2/2022).

Jadi menurutnya jika Pertamina hanya menjadikan Riau sebagai objek untuk mencari keuntungan, tanpa meninggalkan legacy yang baik bagi masyarakat Riau, tentu sangatlah keterlaluan.

Karena itu menurutnya orang Riau tentu tidak mau jadi penonton di kampung sendiri. Anak-anak Riau sebagai bagian yang tak terpisahkan dari Bangsa Indonesia juga harus menjadi subjek pembangunan. Harus juga menjadi yang terbaik.

Dia juga menyebutkan bahwa Pertamina melalui Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang mengelola Blok Rokan akan melakukan pengeboran sumur minyak baru sebanyak 500 sumur di Riau atau terbanyak di Indonesia. Sementara menurut informasi, tenaga kerja PHR yang berasal dari anak jati Riau hanya sekira 5 persen saja sehingga dinilai kehadiran orang Riau di PHR masih sangat minim.

Syamsuar mengakui dirinya baru tahu tentang Universitas Pertamina, yang fokus membangun sumber daya manusia (SDM) khususnya di bidang energi.

"Saya terus-terang baru tahu Universitas Pertamina ini. Kami berharap betul anak-anak Riau juga bisa mendapat pendidikan di sini dengan beasiswa dari Pertamina. Minimal 50 orang dalam setahun," ujarnya.

Dia bahkan mendorong Pertamina agar mendirikan perguruan tinggi atau Politeknik di Dumai, Riau agar anak-anak Riau memiliki keilmuan, khususnya di bidang energi atau perminyakan.

Syamsuar menyebutkan sebagaimana prioritas Presiden Jokowi dalam membangun SDM, pihaknya di Riau juga begitu. SDA bisa saja habis, tapi SDM akan terus bermanfaat. Makanya Pemprov Riau sangat mendukung kerjasama ini.

Gubri juga mengaku baru tahu kiprah Pertamina Foundation (PF) yang selama ini banyak memberikan bantuan CSR kepada masyarakat.

"Kami pada kesempatan ini sangat berharap kepada Pertamina Foundation kiranya memberikan CSR-nya untuk kemajuan Provinsi Riau, karena kami lebih mengenal yayasan lain yang sering membantu masyarakat Riau."

Riau, tegas Gubri lagi, tidak saja kaya akan migas, tapi juga memiliki kebun kelapa sawit terluas di Indonesia. Termasuk kelapa dan sagu. Ada sekira 4,1 juta hektar kebun kelapa sawit, 400.000 hektar kelapa dan tanaman sagu dengan kualitas terbaik di Riau.

Namun sayangnya Riau belum mampu mengembangkan hilirisasinya. Karena dibandingkan Malaysia saja menurutnya sudah kalah. Dimana Malaysia sudah mampu membuat sampai 100 turunan. Di Provinsi Riau 50 turunan saja belum tercapai.

Tentu saja, bangsa Indonesia sebenarnya mampu dan tidak akan kalah dengan negeri jiran Malaysia, selama mampu menyiapkan SDM yang berkualitas dan mumpuni di bidangnya.

Sementara Rektor UP Profesor IGN Wiratmaja Puja menyebut bahwa UP bertekad menjadi perguruan tinggi berkelas internasional. "Saya juga mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang sudah ditandatangani dengan Gubernur Riau," ujarnya.

Hadir mendampingi Gubernur Syamsuar yakni Kadis Pendidikan Provinsi Riau Kamsol, anggota Komisi I DPRD Riau Agus Triansyah dan anggota Komisi V DPRD Riau Muhammad Aulia.

Hadir juga secara virtual Dirut Pertamina Nicke Widyawati bersama jajaran direksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arif Gunawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper