Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Layanan Digital, Geliat UMKM Palembang Bertahan di Masa Pandemi

Pelaku usaha dituntut untuk lebih jeli menghadapi situasi saat ini, termasuk pula dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang membuat banyak toko fisik harus beroperasi secara terbatas.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, PALEMBANG -- Berbagai tantangan dan pasang surut bisnis harus dilalui oleh pelaku UMKM di Kota Palembang, termasuk situasi pandemi yang berdampak pada operasional bisnis.

Pelaku usaha dituntut untuk lebih jeli menghadapi situasi saat ini, termasuk pula dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang membuat banyak toko fisik harus beroperasi secara terbatas.

Ketua Komunitas Tangan di Atas (TDA) Palembang 5.0 Asep Somanhudi mengatakan hampir seluruh anggota komunitas wirausaha itu merasakan pukulan telak dari pandemi.

“Kami punya 350 anggota dan hampir semua member dihantam pandemi, salah satunya saya sendiri,” katanya saat Webinar Semangat UMKM Lokal yang digelar Shopeepay, Rabu (8/9/2021).

Asep mengemukakan penurunan omzet terasa signifikan pada awal adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada 2019 lalu.

Menurutnya, penurunan pendapatan itu lantaran jumlah pelanggan anjlok hingga lebih dari 80 persen.

“Terutama sektor kuliner yang sangat mengandalkan pesanan dari pelanggan,” katanya.

Namun demikian, seiring berjalannya waktu, Asep dan kawan kawan berupaya memupuk semangat. 

Lewat perkumpulan atau komunitas itu, para pelaku saling berbagi ilmu, strategi dan kiat agar ekonomi lokal bangkit dan tumbuh.

Di dalam komunitas TDA, kata dia, pihaknya mengedepankan diskusi dan kolaborasi guna menemukan strategi yang tepat bagi pelaku bisnis.

“Saya percaya industri kuliner merupakan sektor yang kompetitif dan kerap kali menuntut para pelaku usaha untuk terus kreatif dan inovatif,” katanya.

Terlebih karena di era digital saat ini, para pelaku usaha di industri kuliner harus dapat beradaptasi dengan memaksimalkan penggunaan teknologi digital dalam bisnisnya.

“Banyak juga yang mengubah produk mereka sebagai bagian dari strategi penjualan,” katanya.

Dia mencontohkan UMKM yang biasa berjualan minuman kopi secara offline, kini turut menjual produk minuman dalam botol kemasan secara online.

Sementara itu, Valencia Arifin, pemilik Jiro Ramen mengatakan pandemi Covid-19 sangat berdampak pada bisnis food and beverages yang dijalaninya.

“Kami sempat terpaksa tutup dua bulan sesuai kebijakan pemerintah saat itu,” katanya.

Dia mengaku, sebagai pelaku bisnis, di sisi lain dia memiliki tanggung jawab bagi para karyawan. 

“Namun, saya bersama tim tidak menyerah dan berhasil membawa Jiro Ramen melewati masa sulit di awal pandemi bertahan hingga sekarang,” katanya. 

Kini di tengah masa pandemi, Valencia pun tetap melakukan ekspansi dengan menambah gerai restoran khas Jepang tersebut. 

Berbagai upaya dilakukan Valencia untuk bertahan, mulai dari analisis modal, menambah varian menu, memanfaatkan media sosial, hingga integrasi dengan ekosistem digital, salah satunya layanan pembayaran digital ShopeePay. 

“Kemudahan dan program kerjasama dengan penyedia layanan digital, bisa menjadi stimulus untuk pelanggan,” katanya.

Potensi pertumbuhan ekonomi digital di Sumatra Selatan terbukti dari data Laporan Triwulan Bank Indonesia  per Februari 2021. 

Laporan tersebut menunjukkan implementasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) meningkat dari 54.581 merchant pada triwulan IV 2019 menjadi 165.859 merchant atau tumbuh 203,88% (yoy). 

Hal itu menjadi peluang bagi pemain pembayaran digital untuk semakin mendorong lebih banyak UMKM masuk ke ekosistem digital.

Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay Eka Nilam Dari mengemukakan pihaknya berkomitmen untuk mendukung mitra usaha, terutama sektor UMKM.

“Salah satu komitmen kami tentu saja lewat program-program yang memudahkan pelanggan dan bisa berdampak positif terhadap bisnis UMKM,” katanya.

Dia mencontohkan program Semangat UMKM Lokal hadir sebagai upaya berkelanjutan dari ShopeePay untuk menghadirkan solusi dari hulu ke hilir bagi para pemilik UMKM di kota Palembang. 

Menurutnya, peningkatan literasi digital dan pemanfaatan teknologi bagi pelaku UMKM menjadi kunci utama dalam menggerakkan roda bisnis UMKM. 

“Dengan sistem pembayaran digital yang terintegrasi dalam ekosistem QRIS kami ingin membantu bisnis UMKM untuk pulih kembali,” katanya.

Pihaknya pun menghadirkan sebuah laman khusus, ShopeePay Semangat UMKM Lokal, di aplikasi Shopee guna meningkatkan visibilitas bisnis dari berbagai kota.

“Tujuannya untuk mendorong antusiasme pengguna terhadap produk dan layanan para pegiat usaha di kota tersebut,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper