Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sumbar Punya Prospek Usaha Beternak Ayam Petelur

Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy mengatakan menjalani usaha beternak ayam petelur bukanlah sebuah hal yang buruk. Bahkan omzet usaha ini amat menggiurkan, hanya saja di Sumbar baru sebagian kecil yang telah menjalani usaha tersebut.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, PADANG - Bisnis beternak ayam petelur belum tergarap secara maksimal di Provinsi Sumatra Barat. Padahal usaha ini memiliki prospek yang besar, dan hal itu sudah dibuktikan di daerah Kabupaten Limapuluh Kota.

Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy mengatakan menjalani usaha beternak ayam petelur bukanlah sebuah hal yang buruk. Bahkan omzet usaha ini amat menggiurkan, hanya saja di Sumbar baru sebagian kecil yang telah menjalani usaha tersebut.

"Di Sumbar ini usaha beternak ayam petelur terbesar ada di Kabupaten Limapuluh Kota. Memang ada di sejumlah daerah lainnya, tapi itu hanya sebagian kecil. Pada prospek usaha ini bagus," sebutnya, Kamis (17/6/2021).

Audy menjelaskan hal mendasar yang menyebutkan bahwa usaha beternak ayam petelur itu memiliki prospek yang bagus, karena jumlah konsumsi masyarakat Indonesia per kapita per tahun diyakini masih akan tumbuh.

Dikatakannya sekarang konsumsi telur masyarakat Indonesia 120 butir per kapita per tahun. Sementara bila dibandingkan dengan konsumsi Malaysia yang sudah 330 butir per kapita per tahun. Artinya konsumsi telur sangat mungkin akan terus tumbuh.

Audy yang juga seorang pengusaha peternakan unggas di Indonesia bagian timur ini mengatakan, hingga saat ini telur adalah sumber protein hewani yang paling murah per gram dibandingkan tempe, tahu, ikan apalagi daging.

Menurut dia bila pertumbuhan konsumsi telur itu 10 butir per kapita per tahun, maka dibutuhkan 2,1 miliar telur untuk memenuhi kebutuhan telur masyarakat Indonesia.

"Karena telur juga berpotensi untuk memerangi stunting sehingga usaha peternakan ayam telur patut untuk didukung perkembangannya," ungkapnya.

Wagub menyatakan saat ini Sumbar adalah provinsi peringkat tujuh nasional sebagai daerah populasi ayam ternak terbanyak di bawah Sulawesi Selatan dengan populasi sekitar 14 juta-an.

Limapuluh Kota dan Payakumbuh masih menjadi sentra. Namun Tanah Datar, Sijunjung dan Padang Pariaman juga mulai tumbuh.

"Meski demikian saya mengingatkan agar zonasi dan populasi ayam diatur oleh pemerintah daerah agar produksinya bisa maksimal," sebutnya.

Audy yang turut meresmikan Rancak Basamo Kayu Tanam yang menjadi Produsen Ayam Petelur di Kabupaten Padang Pariaman juga mendukung penuh para peternak untuk terus maju dan berkembang.

Dimana dalam koperasi para peternak bisa saling belajar dan menguatkan bahkan bisa mendapatkan bantuan.

Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur menambahkan berbicara beternak ayam petelur di daerahnya itu, kini seakan menjadi prospek ekonomi bagi masyarakat.

Saat ini informasi dari para peternak, populasi ayam di daerah Padang Pariaman sudah mencapai 500 ribu ekor. Untuk itu dia berharap jumlah tersebut bisa terus tumbuh.

“Populasi ayam petelur padang pariaman diperkirakan masih berjumlah lebih kurang 500 ribu, sedangkan di 50 kota sudah berjumlah 12 juta. Maka dari itu, diharapkan Padang Pariaman bisa menyusul dan bahkan lebih unggul dibanding yang lainnya," harapnya.

Artinya dengan adanya koperasi Rancak Basamo Kayu Tanam diharapkan untuk konsisten memajukan koperasi dan anggotanya, apalagi diketahui bahwasanya keanggotaan koperasi ini tidak hanya di sekitar daerah Kayu Tanam namun juga untuk masyarakat Padang Pariaman.

"Saya berharap untuk terus menumbuhkan kelompok-kelompok usaha yang dapat dibentuk menjadi koperasi, kepada kepala Dinas atau OPD terkait lainya untuk membantu memfasilitasi mengenai bantuan-bantuan mesin dan penyaluran produk, dan perizinan guna memajukan Koperasi Produsen Rancak Basamo Kayu Tanam dan masyarakat Padang Pariaman pada umumnya,” tutupnya. (k56)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Noli Hendra
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper