Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Danau Maninjau Ikon Wisata Rusak, Sumbar Sediakan Rp15 Miliar untuk Revitalisasi

Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan dana Rp15 miliar itu untuk mendorong masyarakat beralih usaha dari usaha keramba jaring apung (KJA) menjadi nelayan.
Ilustrasi. Petani jaring apung/Antara
Ilustrasi. Petani jaring apung/Antara

Bisnis.com, PADANG - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat akan mengucurkan dana sebesar Rp15 miliar sebagai upaya penyelamatan Danau Maninjau, Kabupaten Agam, dari pencemaran dampak lingkungan.

Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan dana Rp15 miliar itu untuk mendorong masyarakat beralih usaha dari usaha keramba jaring apung (KJA) menjadi nelayan. Beralih usaha dinilai salah satu cara yang dapat mengurangi KJA yang ada di Danau Maninjau tersebut.

"Kita akan terus berupaya mengurangi jumlah keramba di Danau Maninjau untuk menyelamatkan danau dari dampak pencemaran lingkungan di kawasan danau. Saat ini keramba ikan yang ada di danau Maninjau berjumlah 17 ribu," katanya, Senin (24/5/2021).

Mahyeldi optimistis dengan ada keseriusan dari Pemda Agam bersama Pemprov Sumbar dapat menyelamatkan Danau Maninjau dari pencemaran lingkungan tersebut. Ke depan tidak ada lagi ikan-ikan yang mati, seperti yang sering terjadi akhir-akhir ini.

Selain itu, sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk mendorong peralihan usaha rakyat dari usaha KJA menjadi nelayan, Pemprov Sumbar juga telah menyerahkan bantuan kepada nelayan berupa mesin long tail 8,5 PK sebanyak 44 unit senilai Rp349 juta lebih di Jorong Galapuang Nagari Tanjuang Sani Kecamatan Tanjuang Raya Kabupaten Agam, Minggu (23/5) kemarin.

Dikatakannya tujuan penyerahan bantuan tersebut untuk mengalihkan usaha perikanan budidaya keramba jaring apung menjadi usaha penangkapan ikan di Danau Maninjau, sehingga dapat menjaga kelestarian sumberdaya ikan dan lingkungan di Danau Maninjau.

"Mengurangi jumlah budidaya keramba jaring apung namun juga meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan nelayan di Danau Maninjau, perlu kesepakatan dengan semua masyarakat sekitarnya, untuk melakukan pembersihan di danau guna menjaga kualitas air serta Danau Maninjau sebagai destinasi wisata prioritas," ungkap Mahyeldi.

Gubernur menyebutkan jika masyarakat yang ada di salingka Danau Maninjau beralih ke profesi sebagai nelayan tangkap yang jumlahnya sebanyak 560 nelayan, maka pihak pemprov bersedia membantu para nelayan tersebut.

Buktinya, Pemprov Sumbar bersedia mengucurkan dana sebesar Rp15 miliar menyesuaikan dengan kebutuhan nelayan di Danau Maninjau.

"Asalkan nelayan mau meninggalkan keramba menjadi nelayan tangkap. Karena diketahui Danau Maninjau ini termasuk juga salah satu dari 15 danau yang ada di Indonesia yang akan dibersihkan, dapat dijadikan salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas," ujarnya.

Dia menegaskan, padatnya kegiatan budi daya ikan menggunakan keramba jaring apung di Danau Maninjau saat ini, telah menyebabkan pencemaran air dan kerusakan lingkungan danau.

Dengan begitu, perlu alternatif usaha perikanan yang dapat menjaga kelestarian sumberdaya ikan di Danau Maninjau yang menggunakan kegiatan penangkapan ikan menggunakan sarana penangkap ikan yang ramah lingkungan.

"Saya minta Dinas Perikanan dan Kelautan Sumbar bisa menyediakan anggaran sebesar Rp15 miliar bagi nelayan selingka Danau Maninjau untuk pengadaan perahu, mesin tempel, jaring dan menambah populasi ikan dengan menebar ikan di danau. Asalkan bisa meninggalkan keramba sebanyak 30-40 persen, kita akan bantu," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Sumbar Yosmeri mengatakan akan siap membantu. Bahkan di kegiatan DKP pada tahun 2021 ini, juga telah menyediakan 44 unit jaring untuk 44 nelayan yang tergabung dalam 7 kelompok nelayan, dengan nilai pengadaan sebesar Rp198 juta.

"Rencananya penyerahan bantuan dilaksanakan pada Juli 2021, termasuk pengadaan Fish Box ukuran 100 liter sebanyak 66 unit dan Fish Box ukuran 1 ton sebanyak 5 unit," sebut Yosmeri.

Dia menjelaskan,selain itu pihaknya juga akan memberikan pelatihan pengolahan hasil perikanan untuk pengolah hasil perikanan di Danau Maninjau, dan melatih diversifikasi olahan dengan inovasi ragam olahan.

Serta akan melakukan pelatihan sistem jaminan keamanan hasil perikanan dengan peserta dari maninjau dan sudah dipraktekkan untuk produk olahan di Danau Maninjau seperti, bada krispi, dendeng rinuak, rakik rinuak, pala rinuak, rinuak krispi, pensi krispi, rendang bada, rendang rinuak, rendang pensi, palai ikan nila, bada salai, stik udang, keripik rinuak dan salai nila.

"Semoga ini cepat terlaksana, agar masyarakat nelayan disini bisa menikmati hasilnya, walaupun tidak keramba ikan lagi," harap Yosmeri. (k56)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Noli Hendra
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper