Bisnis.com, PADANG - Produksi jagung di Provinsi Sumatra Barat masih minus 200.000 ton setiap tahunnya, selama ini untuk memenuhi kebutuhan jagung di Sumbar yang mencapai 1,2 juta ton per tahunnya itu harus dipasok dari Lampung.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Sumbar Syafrizal mengatakan untuk menggenjot produksi jagung di Sumbar, Pemprov telah menetapkan target untuk mengolah lahan baru seluas 7.500 hektare yang berada di sejumlah kabupaten dan kota.
"Sesuai dengan perintah pak gubernur, tahun ini Sumbar harus lebih dari 1,2 juta ton produksi jagungnya. Makanya kita targetkan 7.500 hektare lahan bisa dikelola," katanya ketika dihubungi Bisnis di Padang, Selasa (20/4/2021).
Diakuinya bahwa produksi jagung di Sumbar rata-rata per tahunnya itu hanya 1 juta ton. Padahal kebutuhan jagung per tahunnya itu mencapai 1,2 juta ton. Tingginya kebutuhan jagung di Sumbar, beriringan dengan cukup banyak kebutuhan pakan ayam.
"Jagung-jagung di Sumbar ini banyak dijadikan pakan ayam. Karena memang cukup banyak peternak ayam atau unggas di Sumbar ini," sebutnya.
Pria yang akrab disapa Jejeng ini menjelaskan, untuk mencapai target pemanfaatan lahan seluas 7.500 hektare itu, Pemprov Sumbar pun tengah mempersiapkan regulasinya, sehingga persoalan pemanfaatan lahan untuk bertanam jagung, memiliki payung hukumnya.
Baca Juga
Lahan tidur yang di wilayah Sumbar disebutnya cukup banyak dan tersebar, dan hampir di seluruh kabupaten kota. Dengan demikian, peluang Sumbar untuk menggenjot produksi jagung bisa terwujud dengan memanfaatkan lahan-lahan tidur tersebut.
Untuk itu, dengan adanya regulasi pemanfaatan lahan tidur nantinya, pemerintah berharap produktivitas jagung di tahun 2021 bisa lebih banyak dan dapat memenuhi kebutuhan jagung di Sumbar yang mencapai 1,2 juta ton per tahunnya.
Di Sumbar, petani jagung tersebar di Kabupaten Pasaman Barat, Pasaman, Dharmasraya, Pesisir Selatan, Sijunjung, dan sedikit di Kabupaten Solok Selatan.(K56)