Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Karhutla: BPBD Sumsel Siapkan Helikopter

Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Sumatra Selatan akan mendatangkan dua hingga tiga unit helikopter untuk pengendalian kebakaran hutan dan lahan di provinsi itu.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, PALEMBANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Sumatra Selatan akan mendatangkan dua hingga tiga unit helikopter untuk pengendalian kebakaran hutan dan lahan di provinsi itu.

Kepala BPBD Sumsel, Iriansyah, mengatakan helikopter tersebut akan didatangkan secara bertahap dari BNPB pusat.

“Mudah-mudahan minggu depan sudah siap di sini, datangnya secara bertahap,” katanya, Rabu (14/4/2021).

Iriansyah mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan semua pihak untuk antisipasi dan penanganan karhutla pada tahun ini. Apalagi, musim kemarau tahun ini merupakan kemarau kering yang rentan menyebabkan terjadinya karhutla.

“Misalnya kita bisa menggunakan kendaraan amfibi milik SAR jika memang diperlukan untuk penanganan karhutla,” ujarnya.

Pihaknya pun juga melibatkan TNI, Polri, Manggala Agni, Pol PP hingga regu pemadam kebakaran di hutan tanaman industri (HTI) dan Masyarakat Peduli Api.

Menurut dia, sarana dan prasarana bantuan dari Pemprov Sumsel untuk penanganan karhutla telah tersedia seperti mobil pemadam kebakaran, pompa, dan motor yang telah dimodifikasi. 

Modifikasi tersebut untuk menuju kawasan kebakaran sulit dijangkau dengan mobil sehingga dapat mempercepat pemadaman di lokasi. Alat Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) pun telah dimintakan dari BNPB dan BPPT.  

Pangdam II/Swj Mayjen TNI Agus Suhardi mengatakan helikopter diperlukan untuk penanganan karhutla yang aksesnya sulit ditembus dengan jalur darat.

“Mungkin kita akan gunakan udara untuk daerah yang sulit dijangkau. Peralatan yang digunakan untuk memadamkan api masih sama,” katanya.

Hanya saja, jumlah helikopter waterbombing ditambah lantaran sesuai prediksi kemarau di Sumsel kemarau yang lebih kering.

Kepala Stasiun meteorologi Bandara SMB II Palembang, Desindra, menjelaskan, secara umum puncak musim kemarau di Sumsel terjadi pada rentang Agustus hingga September. 

 

“Bulan Juni puncaknya. Mei itu awal. Ada beberapa wilayah akhir Mei sudah masuk kemarau,” ujar Desindra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper