Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gubernur Sumsel Ingin Kain Tradisional Lebih Populer

Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru mendorong kain tradisional khas provinsi itu dapat lebih populer hingga bisa tembus pasar nasional.
Gubernur Sumsel Herman Deru melihat kain motif jumputan yang merupakan kain tradisional khas Sumsel. istimewa
Gubernur Sumsel Herman Deru melihat kain motif jumputan yang merupakan kain tradisional khas Sumsel. istimewa

Bisnis.com, PALEMBANG — Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru mendorong kain tradisional khas provinsi itu dapat lebih populer hingga bisa tembus pasar nasional.

Hal itu tersebut disampaikan gubernur usai menghadiri Rapat Kerja Daerah Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Rakerda Deskranasda), Kamis (4/3/2021). “Saya lihat fashion show untuk kain-kain tradisional seperti kain sulam angkinan dan kain kawai kanduk sangat khas, namun belum begitu populer,” katanya.

Padahal, kata gubernur, produk yang dihasilkan memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Sehingga, Deru pun ingin promosi kain khas Sumsel itu ditingkatkan.

Menurut dia, setiap daerah di Sumsel yang terdiri dari 17 kabupaten/kota memiliki kain tradisional yang berbeda-beda. 

“Kita harus bersatu, buatlah satu keanekaragaman produk di daerahnya masing-masing yang dapat diunggulkan. Apapun itu, sepatutnya Pemprov akan mendorong pengembangannya,” kata dia.

Dalam kesempatan tersebut Deru juga mengimbau agar Deskranasda terus meningkatkan peran mensosialisasikan produk-produk khas Sumsel. Sehingga dapat menarik perhatian para pembeli yang akan datang ke Sumsel

Menurutnya untuk mengenalkan produk daerah, masyarakat bisa memulai dari diri sendiri. Dengan rajin mengenakannya dengan  percaya diri maka produk itu dapat dikenal semua orang sehingga menarik minat orang untuk datang dan membeli.

“Makanya kita harus bangga dengan produk daerah kita sendiri. Bukan sebaliknya bangga dengan produk luar,” jelasnya.

Sementara itu Ketua Dekranasda Sumsel, Febrita Lustia Herman Deru, mengatakan pihaknya bakal berkolaborasi dengan UMKM kain tradisional.

"Untuk UMKM, kami angkat angkinan, jumputan dan kawai kanduk,” kata Feby.

Dia mengemukakan Dekranasda menilai perlu mempopulerkan kain angkinan lantaran produk budaya itu hampir punah. “Biasanya kain angkinan hanya digunakan untuk sarung bantal, ataupun baju pengantin, padahal potensinya lebih dari itu,” kata dia.

Gubernur Sumsel Ingin Kain Tradisional Lebih Populer

Sejumlah model menampilkan busana dengan kain batik motif khas Lahat pada gelaran Fashion show bertajuk Sewet karya Kriya Sriwijaya di Hotel Aryaduta Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (4/3/2021). Sembilan dekranasda berkolaborasi dengan sejumlah desainer lokal menampilkan karya busana dari kain khas tiap daerah di Sumatera Selatan./Antara-Feny Selly.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper