Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Di Masa Pandemi, Konsumsi Pemerintah Sumut Tercatat Minus

Dilihat dari keterangan yang dikeluarkan BPS, pengeluaran konsumsi pemerintah (PK-P) Sumut belum mampu menahan perlambatan ekonomi Sumut.
Kepala Perwakilan Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Utara Syech Suhaimi
Kepala Perwakilan Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Utara Syech Suhaimi

Bisnis.com, MEDAN - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Sumatra Utara (Sumut) tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar 1,07 persen (c to c). Menurut komponen pengeluaran, laju pertumbuhan konsumsi pemerintah terkontraksi sebesar 0,87 persen.

Bila dilihat secara kuartalan, laju pertumbuhan PK-P Kuartal IV/2020 dibanding kuartal IV/2019 (yoy) memang mengalami peningkatan sebesar 3,93 persen. Namun, dibandingkan Kuartal III/2020, konsumsi pemerintah terkontraksi cukup signifikan, yakni minus 2,16 persen.

“Dibandingkan triwulan IV/2019, pengeluaran pemerintah naik karena adanya bantuan sosial penanganan Covid-19 dan bantuan bencana banjir di beberapa daerah Sumatera Utara,” kata Kepala Perwakilan Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Utara Syech Suhaimi (8/2/2021).

Jika dibandingkan triwulan III-2020, penurunan konsumsi di kuartal IV/2020 terjadi karena bantuan sosial menurun.

Dilihat dari keterangan yang dikeluarkan BPS, pengeluaran konsumsi pemerintah (PK-P) Sumut belum mampu menahan perlambatan ekonomi Sumut. Hal itu tercermin dari peran PK-P terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) Sumut tahun 2020 hanya sebesar 6,93 persen.

Syech mengungkapkan Struktur PDRB Sumut menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku tahun 2020 tidak menunjukkan perubahan yang berarti.

Perekonomian Sumatra Utara masih didominasi oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga (PK-RT) yang mencakup lebih dari separuh PDRB Sumatra Utara, yaitu sebesar 52,32 persen.

“Diikuti oleh Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 33,09 persen; Komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 30,63,” tambah Syech.

Adapun, dari sisi pengeluaran, komponen ekspor barang dan jasa menjadi sumber kontraksi perekonomian Sumut tertinggi, yaitu minus 4,18 persen. Selanjutnya, diikuti oleh Komponen PK-RT sebesar -1,52 persen, dan PMTB -0,36 persen.

Sementara sumber pertumbuhan ekonomi Sumatra Utara dari komponen lainnya sebesar 4,99 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper