Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI: Daya Beli Masyarakat Sumut Membaik Tahun Ini

Daya beli masyarakat Sumatra Utara diperkirakan meningkat sepanjang tahun 2021. Hal ini akan menyebabkan inflasi Sumut ikut meningkat.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, MEDAN - Daya beli masyarakat Sumatra Utara diperkirakan meningkat sepanjang tahun 2021. Hal ini akan menyebabkan inflasi Sumut ikut meningkat.

Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatra Utara Soekowardojo. Menurutnya, perbaikan daya beli tersebut seiring dengan terbukanya lapangan kerja baru di Sumut.

"Daya beli masyarakat diperkirakan membaik karena lapangan kerja yang kembali normal dan kapasitas produksi berangsur menuju optimal," kata Soeko, Minggu (7/2/2021).

Kata Soeko, tingkat inflasi indeks harga konsumen (IHK) tahun ini dipengaruhi oleh efektivitas penanganan pandemi Covid-19 melalui vaksinasi. Inflasi inti dipengaruhi oleh peningkatan permintaan masyarakat, terbukanya lapangan kerja, dan tunjangan-tunjangan yang dibayarkan.

Selanjutnya, inflasi volatile food dipengaruhi oleh harga komoditas bumbu-bumbuan. Inflasi ini mengindikasikan produksi yang tidak optimal di tengah permintaan yang tinggi.

Inflasi administered prices dipengaruhi oleh penyesuaian tarif listrik ke kondisi normal pasca Covid-19 dan peningkatan kebutuhan energi.

Sementara itu, pengamat Ekonomi dari Universitas Islam Sumatra Utara (UISU) Gunawan Benjamin menyatakan daya beli masyarakat Sumut tidak membaik di tahun 2021. Katanya, Sumut berpeluang mencatat laju ekonomi negatif lagi di tahun ini.

Hal ini didasarkan pada laju perekonomian Sumut kuartal IV/2020 yang kembali terkoreksi sebesar minus 2,96 persen dibandingkan kuartal IV/2019. Perekonomian Sumut lebih rendah dibandingkan nasional sebesar minus 2,19 persen.

"Apa yang bisa digambarkan dari perekonomian Sumut tersebut adalah kita memiliki masalah serius di daya beli," kata Gunawan, Minggu (7/2/2021).

Dirinya menambahkan, sepanjang tahun 2020 daya beli masyarakat Sumut terus terpuruk. Hal itu ditunjukkan oleh perekonomian Sumut yang tumbuh egatif 1,07 persen (c to c).

Gunawan menambahkan, konsumsi masyarakat Sumut memang menurun tajam. Namun, inflasi yang terjadi pada akhir tahun 2020 bukan karena peningkatan daya beli masyarakat, melainkan karena keterbatasan supply akibat kebijakan PPKM.

"Sumut masih dalam resesi, dan resesi ini berpeluang berlanjut di awal tahun ini," pungkas Gunawan, Minggu (7/2/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper