Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gubernur Jadi Orang Pertama Disuntik Vaksin di Sumut

Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi mengaku akan menjadi orang pertama yang disuntik vaksin di Sumut.
Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi didampingi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Utara Alwi M. Hasibuan saat diwawancarai wartawan di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Rabu (6/1/2021)/Bisnis-Cristine Evifania Manik
Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi didampingi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Utara Alwi M. Hasibuan saat diwawancarai wartawan di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Rabu (6/1/2021)/Bisnis-Cristine Evifania Manik

Bisnis.com, MEDAN - Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi mengaku akan menjadi orang pertama yang disuntik vaksin di Sumut. Rencananya, vaksinasi akan dimulai pada Kamis (14/1/2021).

"Terkhusus nanti, kalau di nasional itu adalah Presiden yang pertama. Kalau di daerah pasti gubernur. Kenapa? Gubernur Sumut kan dipilih oleh rakyat Sumatra Utara," kata Edy Rahmayadi kepada awak media, Rabu (6/1/2021).

Edy menyatakan seluruh Wali Kota dan Bupati di Sumatra Utara juga akan menjadi orang pertama yang disuntik vaksin di daerahnya masing-masing.

Adapun, Edy tidak menjelaskan apakah wakil-wakil kepala daerah turut terdaftar untuk vaksinasi di tahap pertama ini.

Hal senada juga dinyatakan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Utara Alwi Mujahit Hasibuan. Katanya, meskipun Edy hampir menginjak usia 60 tahun, Edy tetap meminta untuk disuntik vaksin.

"Beliau sudah 59 tahun 9 bulan, namun beliau meminta [divaksin]. Kalau Pak Wakil [Gubernur] belum terkonfirmasi," ungkap Alwi di Rumah dinas Gubernur Sumut, Rabu (6/1/2021).

Selanjutnya, 40.000 dosis vaksin yang datang ke Sumut pada Selasa (5/1/2021) lalu, akan didistribusikan khusus untuk tenaga kesehatan (nakes) di wilayah Sumut.

Kata Edy, ia mewajibkan seluruh nakes yang namanya terdaftar mendapat jatah vaksin, disuntikkan vaksin. Adapun, seluruh vaksin yang diterima Sumut adalah vaksin Sinovac dari PT Bio Farma.

Hingga Rabu (6/1/2021) vaksin ini belum mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (UEA) dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Dilansir dari Bisnis.com, Kepala BPOM Penny K. Lukito, vaksin Sinovac belum boleh disuntikkan.

"EUA masih berproses, tapi vaksin sudah diberikan izin khusus untuk didistribusikan karena membutuhkan waktu untuk sampai ke seluruh daerah target di Indonesia," kata Penny kepada wartawan di Jakarta, Senin (4/1/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper